JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak akan melanjutkan status siaga darurat banjir meskipun beberapa lokasi di Jakarta terendam banjir akibat curah hujan tinggi pada akhir pekan kemarin.
Jokowi mengatakan, meskipun Badan Meteorologi Klimatololgi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa hujan akan mengguyur Jakarta hingga Maret, ia merasa tidak perlu melanjutkan status siaga darurat banjir Jakarta. Menurut dia, asalkan tidak ada hujan yang sangat deras dan tidak menyebabkan banjir besar, tidak masalah jika status darurat banjir dihentikan.
"Tidak dilanjutkan status siaga darurat banjir, tidak ada intensitas hujan tinggi," kata Joko Widodo di Balaikota Jakarta, Senin (24/2/2014).
Jokowi menyatakan akan terus menyelesaikan akar masalah banjir, termasuk melancarkan rencana pembangunan Waduk Ciawi maupun Sukamahi di Kabupaten Bogor.
Banjir di Jakarta kembali melanda sejumlah kawasan Ibu Kota, Sabtu dan Minggu (23/2/2014). Berdasarkan informasi dari TMC Polda Metro Jaya, genangan air setinggi 30-60 cm muncul di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Sementara itu, Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan, tergenang air hingga 50-60 cm.
Di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, genangan air setinggi 40 cm. Adapun Jalan Raya Cilincing Jakarta Utara, tepatnya di daerah Kebon Baru, tergenang air setinggi 20-30 cm sepanjang 100 meter. Jalan Tendean, Jakarta Selatan, mengalami banjir setinggi 25-30 cm di depan Sekolah Tarakanita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.