Wakil Camat Jatinegara Manson Sinaga mengatakan, kebutuhan makan didatangkan dari Sudin Sosial Jakarta Timur dan PMI Jakarta Timur. Untuk logistik lainnya, pihaknya memanfaatkan stok bantuan yang masih ada.
"Mengantisipasi kalau ada banjir besar lagi, masih ada yang dibutuhkan. Peralatan tidur, pakaian, dan bahan makanan. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan ke depan, apabila pengungsi semakin bertambah akibat luapan banjir," ujar Manson kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2014).
Menurut Manson, pengungsi terbanyak berasal dari Kelurahan Kampung Melayu. Mereka berasal dari 7 RW dari 47 RT yang terdampak pada banjir kali ini. Para pengungsi itu kini berada di beberapa lokasi posko pengungsian. Jumlahnya mencapai 866 jiwa.
Ia mengatakan, ratusan warga dari Kelurahan Kampung Melayu yang mengungsi itu berada di Kantor Suku Dinas Kesehatan sebanyak 432 jiwa, di Masjid At Tawabin 87 jiwa, RS Hermina 312 jiwa, dan pos RW 03 sebanyak 35 jiwa. Jumlah warga Kampung Melayu yang terdampak banjir hari ini mencapai 3.427 jiwa, dari 1.508 kepala keluarga (KK).
Manson melanjutkan, banjir merendam permukiman warga Kampung Melayu yang berada 15 meter dari pinggir Sungai Ciliwung. Ketinggian air ada yang mencapai 30 cm, 150 cm, bahkan 1,5 meter.
Di Kelurahan Bidaracina, sebanyak 310 KK dari 5 RW mengungsi akibat banjir. Mereka berada di pengungsian GOR Otista Raya, kantor lurah setempat, masjid dan mushala, dan tempat lainnya. Menurut Manson, ketinggian air di Bidaracina 20-100 cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.