Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyekap Karyawan Restoran Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 03/03/2014, 13:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Supriyanto alias Black melaporkan Herdy M Peter, penyekap karyawan Dimsum Festival, ke Polda Metro Jaya. Peter dilaporan atas tuduhan telah melakukan penculikan.

"Saya melaporkan Peter atas kasus penculikan terhadap saya pada 18 Februari 2014 lalu di rumahnya di Depok," kata Black, usai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Kamis (3/3/2014).

Black mengatakan, dirinya melaporkan Peter yang merupakan suami anggota DPR RI Komisi V, karena penculikan merugikannya lahir dan batin. Menurut Black, dia juga disetrum sebanyak dua kali oleh Peter.

Black berharap Peter mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Laporan tersebut bernomor TBL 746/III/PMJ/Ditreskrimum tertanggal 3 Maret 2014.

Herdi M Peter, pengusaha bidang kontraktor, menyekap dua karyawan Resto Dimsum Festival Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014). Peristiwa berawal ketika Herdi datang ke Resto Dimsum Festival Kemang, di Jalan Raya Kemang No 1, Jakarta Selatan Rabu (19/2/2014).

Herdi meminta kepada pihak resto untuk tidak menjual meja nomor 38 kepada orang lain, selain dirinya. Namun, permintaannya tidak dapat dipenuhi pihak resto. Sehingga ia terlibat percekcokan dengan sekuriti Dimsum Festival pada Rabu (19/2/2014) malam.

Herdi lalu memanggil valet parkir untuk membawa mobilnya. Namun, petugas valet, yakni Supriyono, justru dibawa Herdi ke rumahnya di Villa Puri Sriwedari Blok O, Cimanggis, Depok dan disekap.

Dari sana, Herdi menyuruh Supriono menelepon bosnya Hamdan, manajer resto untuk datang. Hamdan dan Suprino lalu diinterogasi dan diintimidasi oleh Herdi dengan todongan senjata api.

Bahkan, Herdi sempat menodongkan senjata api ke dahi Hamdan sambil menanyakan nomor kontak komandan sekuriti resto. Karena Hamdan tak memberi tahu, Herdi melepaskan tembakan ke udara dua kali untuk menakuti.

Herdi lalu meminta Hamdan menghubungi pemilik Dimsum. Namun, Hamdan mengaku tidah tahu. Herdi kembali melepaskan tembakan ke udara sebanyak dua kali.

Kejadian tembakan senjata api ke udara sebanyak empat kali terjadi diteras rumah Herdi. Beruntung saat itu tukang sampah melintas di depan rumah Herdi dan Herdi menghampiri tukang sampah untuk memberi uang. Saat itulah Hamdan kabur dan langsung melapor ke Subdit Jatanras Polda Metro. Polisi langsung membekuk Herdi di rumahnya, Kamis (20/2/2014) pagi.

Selain menangkap Herdi, polisi juga mengamankan senjata api jenis FN berikut 150 butir peluru, ganja kering, dua paket sabu serta alat hisap sabu atau bong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com