Layar tancap tersebut dipersembahkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai upaya lainnya untuk memikat pembeli datang. Awalnya, film layar tancap hanya diputar pada akhir pekan, setiap Sabtu dan Minggu. Namun, pada Senin (3/3/2014) kemarin dan Selasa (4/3/2014) ini, layar tancap tetap menghibur para pedagang Blok G Tanah Abang.
Seorang pedagang grosir jeans, Wardiman (51), mengatakan, upaya ini sedikit mengobati kebosanan para pedagang yang sepi akan pengunjung. Hingga enam bulan setelah pedagang menempati kios mereka di Blok G, masih sedikit dagangannya yang terjual.
"Paling bisa menghibur pedagang, kalau buat menarik pengunjung kayaknya belum ampuh, buktinya masih sepi-sepi saja," kata Wardiman kepada Kompas.com, di Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wardiman mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah berupaya maksimal untuk menghidupkan denyut nadi Pasar Blok G Tanah Abang. Satu cara yang perlu dilakukan adalah dengan menghilangkan image Blok G dari pedagang kaki lima.
Menurut Wardiman, stereotipe warga tentang Blok G sebagai pasar penampungan pedagang kaki lima membuat pengunjung enggan datang ke sana. Pengunjung lebih memilih berbelanja di Blok A Tanah Abang yang barang dagangannya serupa dan harga yang juga bersaing. Selain itu, kawasan Blok A Tanah Abang juga memiliki lokasi yang strategis dibandingkan Blok G.
Senada dengan Wardiman, Rifiyani (30) berharap melalui pemutaran layar tancap, pengunjung tertarik berbelanja di lantai tiga. Meskipun banyak pedagang lain yang memilih untuk tidak berdagang dan menutup kios mereka, wanita yang akrab disapa Rini itu tetap membuka kiosnya yang berukuran 1,5 x 2 meter.
"Mau turun ke lantai 2 atau lantai 1 juga percuma karena dagangan mereka sepi juga," kata Rini.
Pantauan Kompas.com, film yang diputar di layar tancap tergolong film-film lawas, seperti yang dibintangi oleh Warkop DKI dan Benyamin Sueb. Para pedagang beramai-ramai berkumpul dalam satu lokasi dan menonton film bersama. Selain itu, anak-anak juga terlihat tertawa-tawa menonton film tersebut. Tampak beberapa personel Satpol PP DKI dan petugas pengamanan seperti satpam ikut membaur bersama pedagang lain menonton layar tancap.
Pemutaran film berlangsung mulai pukul 10.00-16.00. Setelah film selesai, petugas akan membenahi proyektor. Sementara layar akan tetap dibiarkan di tempat dan berganti dengan menyalakan MP3 lagu-lagu tradisional khas Betawi.
Pemutaran film perdana telah dilaksanakan pada Sabtu (1/3/2014) lalu. Pada kesempatan berbeda, Senin (4/3/2014) kemarin, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah bersama petinggi Pemkot Jakarta Pusat mendatangi lantai tiga Pasar Blok G. Namun, kehadirannya tak semeriah maupun menarik perhatian pedagang jika dibandingkan dengan kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hanya beberapa petugas keamanan dan penjaga pasar yang tampak menyapa dan menghormati sang wali kota.
"(Layar tancap) ini menjadi salah satu upaya dan kreativitas kami meramaikan Pasar Blok G," kata Saefullah.
Pemutaran film itu juga dimaksudkan agar para pedagang dapat sering berkumpul satu sama lain sehingga dari pertemuan itu mereka bisa saling bertukar pikiran dan memiliki tekad sama untuk meramaikan barang dagangan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.