"Kita punya tim, ada sarana temperatur dan ada yang jaga mengontrol setiap saat," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, di RS Mintohajro, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2014).
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan, kawasan gudang amunisi merupakan daerah bebas asap rokok. TNI Angkatan Laut, kata dia, mengerahkan tiga sift penjagaan untuk gudang amunisi.
"Ada yang jaga. (Jumlah) tergantung kebutuhan di sana," ujar Sitompul.
Gudang tersebut meledak Rabu sekitar pukul 10.30. Sementara itu, penyebab ledakan masih dalam investigasi pihak TNI. Meskipun demikian, diduga hal ini dipicu percikan api dari hubungan pendek arus listrik yang mengenai amunisi.
Sebanyak 87 anggota TNI menjadi korban ledakan di Pondok Dayung. Sebanyak 85 orang menderita luka ringan dan sedang, satu orang kritis, dan satu lainnya meninggal.
Para korban rata-rata terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut. Ada yang terkena di bagian dada, kepala, dan perut.
Para korban luka ini dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan (Port Medical Center) Tanjung Priok, RS Sukamulya, dan RS TNI AL Mintohardjo di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Saat ini, semua korban yang dirawat di RS Pelabuhan telah diizinkan kembali ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.