Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Beterbangan Saat Gudang Amunisi Meledak

Kompas.com - 05/03/2014, 19:58 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com — Ledakan di gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menyebabkan kerusakan cukup parah, terutama di bagian fisik bangunan gudang. Selain itu, banyak senjata yang beterbangan akibat ledakan besar tersebut.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menuturkan bahwa setidaknya ada 10 gudang di Pondok Dayung yang rusak akibat ledakan dari bahan peledak jenis TNT.

"Ada yang enggak tahu atapnya di mana," kata Untung dalam konferensi pers di dermaga penyeberangan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014).

Beberapa senjata, seperti pistol dan senjata api laras panjang, juga terpental terkena efek ledakan.

Untung menjelaskan, efek ledakan pada Rabu siang itu digolongkan menjadi dua kategori, yaitu efek langsung dan efek tidak langsung.

Efek langsung berarti korban maupun material bangunan serta senjata yang terkena langsung ledakan dalam radius 50-100 meter dari titik ledakan. Sementara efek tidak langsung diukur dengan jarak lebih dari 100 meter.

Sebagian besar korban dari efek tidak langsung ini terkena lemparan material, baik pecahan kaca, beton bangunan, maupun senjata.

Selama tiga hari ke depan, terhitung mulai Rabu (5/3/2014), daerah Pondok Dayung masih  berstatus zona bahaya. Sementara TNI AL bersama pihak berwenang lain masih menyelidiki penyebab terjadinya ledakan. Dalam kasus ini, TNI sudah berkoordinasi dengan Polri.

Sementara itu, lokasi ledakan sudah ditangani dengan langkah perendaman, yakni menggenangi titik ledakan dengan air. Untung juga memastikan bahwa tidak akan ada ledakan susulan.

Sebelumnya diberitakan, terjadi ledakan di gudang amunisi milik Kopaska TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu siang. Akibat peristiwa itu, 85 anggota TNI AL terluka ringan, satu orang dalam kondisi kritis, dan satu orang lainnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com