Pada Kamis (6/3/2014), penyidik tengah menanyai teman-teman Ade Sara yang melayat di Rumah Duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, tak terkecuali Hafitd yang saat itu berada di sana.
"Penyidik mendekati HF (Hafitd) dan menanyakan beberapa hal berkaitan dengan korban, dan penyidik melihat ada luka di tangan korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat (7/3/2014) di Polda Metro Jaya.
Penyidik menaruh curiga dan menanyakan penyebab luka yang ada di tangan Hafitd. Namun, saat ditanya, Hafiz menjawab dengan tidak meyakinkan.
"HF (Hafitd) terus didesak penyidik dan akhirnya dia mengaku luka itu bekas gigitan Sara (korban)," tegas Rikwanto.
Akhirnya Hafitd mengakui bahwa dia yang membunuh Ade Sara lalu membuang jenazahnya di pinggir Tol Bintara, Kota Bekasi, Rabu (5/3/2014) lalu.
Seperti diberitakan, jenazah Ade Sara ditemukan di tepi jalan tol pada Rabu pagi setelah tidak pulang sejak Senin (3/3/2014). Identitas mahasiswa Universitas Bunda Mulia (UBM) itu terungkap dari E-KTP miliknya yang ditemukan di sekitar lokasi.
Hafitd membunuh Sara dengan bantuan pacarnya, Assyifa Ramadhani. Meskipun demikian, motif mereka berbeda. Hafitd merasa sakit hati karena Ade Sara, yang merupakan mantan pacarnya, menolak dihubungi dan ditemui. Sementara Assyifa merasa cemburu pada Ade Sara dan khawatir dia menjalin hubungan kembali dengan Hafitd. (Theresia Felisiani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.