Salah satunya yakni Yani (26), warga Bekasi yang menumpang KRL dari Stasiun Bekasi. Saat asap muncul, Yani panik dan melompat bersama penumpang KRL lainnya.
"Panik semua kita turun pas pintu kebuka langsung loncat," kata Yani, saat ditemui di lokasi, Senin (10/3/2014).
Saat itu, lanjutnya, ketinggian dari pintu KRL sampai bagian bawah jalur KA mencapai lebih kurang 2 meter. Ketika melompat, dia terjatuh dan tertindih penumpang yang melompat di belakangnya.
"Kaki enggak bisa gerak, sudah kaku gini aja. Sakit di dengkulnya," ujar Yani, sembari memegang bagian yang sakit.
Yani yang akan berangkat kerja ke Cideng, dengan tujuan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu shock dan memilih membatalkan perjalanannya untuk bekerja. Celana Yani pun berlubang dengan diameter 5 sentimeter. Baju yang dikenakan dengan celana itu juga kotor akibat melompat.
Sementara itu, Yuri (21), mahasiswi yang hendak turun di Stasiun Manggarai memilih membatalkan perjalanan menuju tempat kuliah. Yuri memilih pulang kembali ke rumahnya di Bekasi. "Mau pulang, ini saya batalin (kuliah) sudah enggak niat lagi, seram," ujar Yuri.
Dikonfirmasi terkait kejadian ini, Kepala Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa membenarkan adanya gangguan pada KRL dari Bekasi tujuan Jakarta itu. KRL sempat berhentii sekitar 19 menit sebelum akhirnya dipulangkan ke dipo.
"Sudah selesai, kejadian pukul 12.01, KRL dikembalikan ke dipo pukul 12.20," ujar Eva, melalui pesan singkatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.