Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kali "Blusukan" ke Waduk Marunda, Tiga Kali Jokowi Diprotes

Kompas.com - 10/03/2014, 18:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan ke RW 02, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (10/3/2014) siang. Blusukan ini merupakan kunjungan ketiga Jokowi. Ternyata, untuk kali ketiga pula Jokowi mendapat protes yang sama dari warga setempat.

Saat berjalan menyusuri jalan hendak menuju lokasi pembuatan Waduk Marunda, seorang warga menghampiri sang gubernur. Ia meminta kejelasan kapan lahannya dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembuatan waduk 56 hektare itu.

"Masyarakat minta kejelasan Pak, kapan kita dibayar. Nanti lama enggak ada kabar kita digusur lagi Pak," celetuk seorang warga.

Protes yang sama dilontarkan warga ketika Jokowi blusukan ke tempat itu pada 11 Februari 2014 lalu. Saat itu, Waduk Marunda baru dalam tahap awal, yakni membuat batas waduk dengan ekskavator. Warga juga menyatakan protes yang sama pada kunjungan Jokowi berikutnya, pada 18 Februari.

Merujuk data Wali Kota Jakarta Utara, pembuatan waduk itu memerlukan pembebasan lahan yang dihuni 300 kepala keluarga (KK).

Bulan Januari 2014 lalu, Pemerintah Kota Jakarta Utara telah membebaskan lahan yang ditempati 150 KK. Seratus lima puluh kepala keluarga sisanya tertunda karena dana dari APBD 2013 untuk pembebasan lahan itu telah habis.

Pembebasan lahan pada bulan Januari lalu itu menelan dana anggaran Rp 15 miliar. Pembebasan lahan berikutnya diperkirakan juga menghabiskan besaran dana yang sama.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Jokowi juga memberikan jawaban yang sama dengan dua kesempatan sebelumnya. Jokowi mengatakan, pembayaran kepada warga terhambat oleh belum selesainya evaluasi APBD 2014 di Kementerian Dalam Negeri.

Meskipun demikian, Jokowi memastikan bahwa APBD2014 sudah bisa diserap untuk pembayaran secepatnya. "Ini kan APBD-baru dikembalikan, Jumat kemarin. April paling ndak dibayar. Ini memang masyarakatnya yang ngejar-ngejar kita kapan mau bayar," ujar Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuat sembilan waduk baru di Ibukota. Selain untuk menampung air, semua waduk baru itu juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, taman bermain anak, fasilitas umum dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com