Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-PDIP DKI: Jokowi Tak Mungkin Terlibat Kasus Bus

Kompas.com - 11/03/2014, 18:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta membantah bahwa MBP sebagai anggota tim kampanye Jokowi-Basuki dalam Pilkada Jakarta 2012. Selain itu, tim sukses Jokowi-Basuki telah membubarkan diri sejak 20 September 2012, tepatnya setelah Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2017.

MBP merupakan pria asal Surakarta yang disebut-sebut sebuah media massa nasional sebagai anggota tim kampanye Jokowi-Basuki yang terlibat dalam proyek pengadaan bus dari China.

"Tim kampanye itu dari PDI-P dan Gerindra. Setahu saya di tim kampanye tidak ada nama MBP. Kalau ada nama MBP, itu urusan pribadi, tidak ada urusannya sama tim kampanye," kata Ketua Tim Kampanye Jokowi-Basuki yang juga Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Boy Sadikin, di kantor F-PDIP DPRD DKI Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Boy menegaskan, tidak ada anggota tim kampanye yang meminta-minta proyek kepada Jokowi. Kalaupun ada orang yang mengaku-ngaku sebagai anggota, Boy lebih menyalahkan keteledoran dari pihak satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Bodohnya SKPD kalau ada yang ngaku tim Jokowi, lalu cari kerja di proyek-proyek DKI. Memangnya kalau bawa foto saja langsung bisa," ujar Boy.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P Syahrial mengimbau agar masyarakat tidak mudah memercayai begitu saja isu yang berkembang. Terlebih lagi, kata dia, tahun ini merupakan tahun politik.

"Pak Jokowi saya jamin tak ada di situ. Saya pribadi sebagai ketua fraksi, saya katakan Pak Jokowi tak mungkin terlibat terhadap masalah ini," kata Syahrial.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi membenarkan informasi terkait adanya keterlibatan MBP dalam pengadaan bus untuk operasional bus transjakarta serta bus kota terintegrasi busway itu. "Ya begitu," ujarnya kemarin di Balaikota Jakarta.

Namun, Jokowi tak menjelaskan sejauh mana keterlibatan MBP dalam pengadaan ratusan bus yang diketahui berkarat tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa kasus tersebut telah selesai diinvestigasi di Inspektorat Pemprov DKI.

Hasilnya, kata Jokowi, telah diserahkan ke Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan untuk segera ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com