Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rusun Marunda, Disegel Bukan Berarti Penghuni Ilegal

Kompas.com - 13/03/2014, 14:34 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Meski sudah ditempeli surat peringatan berwarna merah, sejumlah unit rusun masih ditempati oleh beberapa penghuninya. Hal ini terlihat di Cluster A Blok Hiu lantai 2.

Penempelan surat peringatan itu masih asal-asalan. Sebab, unit yang memang dihuni oleh orang yang berhak, juga ditempeli stiker peringatan. Penghuninya sampe kaget rumahnya terkena segel.

“Saya bingung, tiba-tiba sudah ditempelin, abis jemput anak sekolah. Lihat deh, sebagian besar memang ditempelin secara acak gitu. Tapi enggak apa-apa, cara begitu justru bagus, supaya enggak ada penghuni illegal” ujar Deni (41), penghuni unit rusun 2.05 Cluster A Blok Hiu, Rusun Marunda, Kamis (13/3/2014).

Deni menjelaskan, meski sudah ditempeli stiker merah, dia tetap bias menempati unitnya. Sebab, dia langsung mengonfirmasi kepada pengelola rusun bahwa unit tersebut memang atas namanya.

“Sudah diurus RT sama pengelola. Lagi pula, kita kan memang enggak nyewa-nyewain,” ujar bapak dua anak tersebut.

Menurutnya, surat segel hanya merupakan evaluasi untuk mendata penghuni rusun. Sebab, selama ini, ia merasa tidak pernah bermasalah dengan proses administrasi. Setelah itu, baru akan diproses dan didata ulang.

Sama dengan Deni, EV (58), penghuni Cluster A Blok Hiu Lantai 1, juga masih bisa menempati unit yang sudah ditempatinya selama lima tahun. Dia mengaku sudah mengurus balik nama unit yang sebelumnya dimiliki oleh kakaknya yang pindah ke Kalimantan.

Kepala UPT Rusun Marunda Maharyadi yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pihak pengelola memang memberi surat peringatan dari laporan warga ataupun hasil investigasi. Lalu, pada saat sweeping, banyak unit rusun yang tidak ditempati atau penghuninya yang sedang keluar, sehingga surat peringatan tersebut tetap diberikan.

“Kalau memang mereka itu penghuni umum dan tidak menyewakan, masih bisa diurus dengan cara konfirmasi, nanti langsung diurus ke dinas. Tapi, kalau terbukti untuk disewa-sewakan, ya tiada ampun bagi mereka,” jelasnya.

Menurutnya, selama ini, seringkali para penghuni tidak mengetahui aturan prosedur untuk mendapatkan kunci dan unit rusun. Sehingga, masih banyak yang menempati unit milik bekas saudaranya.

Seharusnya, kata dia, bila unit sudah tidak dihuni, penghuni harus mengembalikan kunci ke dinas. Bila ada penghuni yang ingin menempati unit rusun tersebut, harus mengajukan surat permohonan ke dinas atau menggunakan rekomendasi dari pihak keluarganya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com