"Saya terbangun karena dengar suara motor jatuh. Setelah itu, pas saya lihat, sudah ada korban tergeletak di sini," kata Sarimin, warga Jalan Poncol Raya, kepada Kompas.com, Jumat (14/3/2014), sembari menunjukkan posisi Mia saat itu.
Dini hari itu Sarimin mengaku tak tahu ada korban lain selain Mia. Baru kemudian, ia tahu di Terogong ada korban juga.
Hal serupa juga dikatakan salah seorang warga yang tinggal di sekitar tempat SS dianiaya. Warga yang tak mau disebut namanya ini mengaku tak tahu bahwa saat itu ada korban lainnya. Ia keluar dari rumah ketika mendengar teriakan "maling-maling".
"Saya cuma tahunya ya yang di sini (korban yang di Jalan Terogong). Pas polisi datang, baru kami tahu kalau ternyata di sana (Jalan Poncol Raya) sudah ada korban yang lebih parah keadaannya," katanya sembari menunjuk lokasi penemuan SS.
Ketika ditanya soal SA, teman Mia dan SS, yang juga jadi korban penganiayaan, warga mengaku tak tahu.
Sebelumnya diberitakan, Mia, pelajar kelas II SMP, meninggal karena dianiaya oleh delapan orang, salah satunya mantan pacarnya, Rabu (12/3/2014) sekitar pukul 01.00. Setelah sempat dirawat intensif di RS Fatmawati, Mia meninggal pada Rabu sekitar pukul 12.00.
Sementara itu, SS dalam keadaan kritis. Hingga saat ini, dia masih dirawat di rumah sakit.
Kelompok pemuda penganiaya Mia dan SS diketahui berjumlah delapan orang. Enam di antaranya sudah ditangkap polisi. Dua lainnya, termasuk A, mantan pacar Mia, masih buron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.