Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Sembarangan, Habib Marah-marah Suruh Dishub Lapor Jokowi

Kompas.com - 18/03/2014, 11:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria yang mengaku bernama Habib Ikhsan mengamuk di Jalan Raya Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014). Dia tidak terima ketika petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur melakukan operasi penertiban terhadap kendaraannya.

Hal ini bermula saat petugas melihat mobil Suzuki B 1024 TKP diparkir di bahu jalan depan Apotek K-24 di kawasan tersebut. Petugas yang berkonvoi itu lalu berhenti dan mendekati mobil tersebut.

Di dalam mobil, ada seorang pria yang duduk di kursi pengemudi. Melihat hal itu, petugas lalu memintanya untuk memasukkan mobil ke area parkir apotek karena masih kosong, dan dengan demikian tidak mengganggu arus lalu lintas di pinggir jalan.

Namun, belum lama berbincang dengan pria itu, Habib Iksan muncul dari dalam apotek dan mengomeli petugas. Dia beralasan sedang mengurus obat untuk anaknya yang sakit.

"Saya orang hukum, orang pemerintah. Tahu norma sedikit. Ini ada orang sakit di dalam, sedang emergency," ujarnya, membentak petugas.

Petugas tetap berbicara kepada sopir mobil dan memintanya untuk memasukkan kendaraan ke area parkir yang masih kosong. Namun, Habib Ikhsan itu tetap mengomel kepada petugas.

"Kasih tahu Bapak Jokowi, saya Habib Ikhsan, orang hukum, orang pemerintah. Anak saya sakit. Saya orang dari pemerintah juga. Lapor Jokowi," ujar Habib.

Aksi Habib ini menjadi tontonan warga yang berada di sekitar trotoar dan pinggiran jalan itu, termasuk para pengendara sepeda motor yang melintas di depan lokasi. Habib baru sedikit tenang setelah petugas memutuskan untuk meninggalkan pria tersebut.

Razia petugas ini dilakukan di sepanjang Jalan Raya Otista mengarah Kampung Melayu, lalu ke arah Cawang, PGC, dan seterusnya. Razia dikhususkan untuk kendaraan yang diparkir sembarangan, di tepi jalan.

Petugas memberikan waktu bagi pemilik kendaraan yang mengetahui adanya operasi tersebut untuk memindahkan kendaraannya. Jika pemilik tidak ada, maka aksi cabut pentil dan pengempisan ban akan langsung dilakukan. Setelah itu, stiker pemberitahuan ditempel di kaca kendaraan.

Selain masalah parkir liar, operasi ini juga mencakup pengecekan surat-surat kendaraan dari para sopir angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com