Karena itu, Jokowi berharap agar ke depannya para kepala sekolah dan kepala puskesmas yang terpilih dari lelang jabatan dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, dan tidak melakukan penyelewengan.
"APBD kita itu gede banget. Anggaran untuk Dinas Kesehatan totalnya Rp 7 triliun, Dinas Pendidikan ada Rp 13 triliun. Pas saya jadi wali kota, selama lima tahun hanya Rp 3,5 triliun. Maka itu, hati-hati pegang duit yang besar," kata Jokowi saat acara pengarahan kepada kepala SMA, kepala SMK, dan kepala puskesmas di Balaikota Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Jokowi lalu menyoroti pelayanan di sektor kesehatan. Menurutnya, sebagian besar unit pelayanan kesehatan yang ada di Jakarta telah melakukan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan. Ia menjelaskan bahwa sebagian puskesmas di Jakarta sudah dilengkapi dengan fasilitas rawat inap dan pelayanan rontgen. Bahkan, kata dia, Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan sudah berstatus level A dan telah mampu melakukan beberapa operasi berat.
"Peralatan yang kita punya harganya sangat mahal. Kalau saya lihat dengan yang ada di Singapura, mirip-miriplah. Tapi, kalau alat-alatnya lengkap, pelayanannya tidak baik ya buat apa. Karena itu, kita mau genjot pelayanannya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.