"Kasus kematian Ibu Djubaidah sudah kami tutup. Dari hasil penyidikan dan visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Beliau meninggal karena sakit dan faktor lanjut usia," kata Kapolsek Ciledug Komisaris Imam Santoso kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2014).
Menurut Imam, polisi juga tidak menemukan bukti bila mertua Kadisdik Kabupaten Tangerang Zaenuddin ini adalah korban perampokan. Barang berharga korban, seperti emas, tidak ada yang hilang.
Terkait pembantu Djubaidah, Imam mengatakan, dia hanya bertugas mencuci pakaian dan tidak menetap. "Namanya bukan pembantu, tetapi petugas yang biasa nyuci. Dia bertugas mencuci di empat rumah. Kebetulan pada hari itu dia gak nyuci di rumah Ibu Djubaidah," ungkapnya.
Imam menjelaskan, keputusan polisi menutup kasus kematian Djubaidah sudah diterima pihak keluarga. Dengan demikian, kasus ini dinyatakan selesai. Dugaan Ibu Djubaidah meninggal karena dibunuh atau dirampok itu tidak benar.
Sebelumnya diberitakan, Djubaidah yang tinggal sendiri di Kampung Baru ditemukan warga sudah meninggal pada Senin (17/3/2014). Djubaidah terakhir kali dilihat warga pada Jumat (14/3/2014) di depan rumahnya. Kematian Djubaidah dirasa janggal oleh pihak keluarga karena ditemukan luka memar seperti bekas pukulan. Mulutnya juga disumpal kaus kaki. Setelah disediliki, ternyata tidak ada kekerasan fisik di tubuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.