Warga Kampung Apung di Jalan Kapuk Raya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, meminta dilakukan pengurukan tanah di atas lahan permukiman dan pembenahan saluran air untuk pembuangan genangan ke Kali Angke.
"Tolong Pak Wali, kami di sini udah menderita lama sejak 1970. Kalau harus pindah nggak bisa, ini tanah kelahiran kami," ucap Ketua RT 10, Rudi Suwandi.
Sementara itu, Anas menawarkan tiga opsi kepada mereka sebagai solusi. Yang pertama adalah pembebasan tanah, kemudian warga membeli lahan dari luar Kampung Apung.
"Solusi kedua, Pemda mau bangun rusunawa di sini. Kemudian lahan warga dibeli Pemda," ucap Wali Kota Jakarta Barat di hadapan perwakilan warga.
Opsi ketiga yaitu, pembuatan jalan yang menghubungkan Pondok Indah hingga Bandara Soekarno Hatta, selebar 47 meter.
Penjelasan Anas tersebut langsung disambut pertanyaan dari Rudi dan beberapa warga lainnya.
"Kok kesepakatan berubah dari pertemuan awal waktu kita ke wali kota kemarin Pak? Kita nggak akan mau kalau nempatin rusunawa dengan syarat bayar lagi. Yang kita pengin pengurukan, pengeringan dan pembuatan saluran airnya Pak, bukan cara rusun?" ucap Rudi tegas.
Ketika ditanya Anas, bagaimana mereka mengungsi jika pengurukan dilakukan, Rudi mengusulkan pengurukan itu bisa dilakukan bertahap. Misalnya, kata Rudi, bagian depan dahulu, tengah kemudian belakang. Jadi, warga masih menetap di Kampung Apung selama pengerjaan urukan.
"Di sini banjir gede, jalan putus, air seleher, kami masih bisa hidup. Kalau cuma urukan kita masih bisa bertahan," terang Rudi.
Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih 1 jam dan belum mencapai kesepakatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.