Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metro Kapsul, Transportasi Massal Terinspirasi Metromini

Kompas.com - 24/03/2014, 11:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Investor metro kapsul, PT Perkakas Rekadaya Nusantara, menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Senin (24/3/2014). Pertemuan dimaksudkan untuk membahas kelangsungan proyek rencana pembangunan transportasi massal tersebut.

Komisaris PT Perkakas Rekadaya Nusantara Djoni Rosadi mengatakan, prototipe metro kapsul sudah berada di pabrik mereka yang ada di Subang, Jawa Barat. Menurut Djoni, ukuran fisik metro kapsul lebih kurang sama dengan bus.

"Konsep dan ide dari metro kapsul ini adalah bus metromini yang diangkat ke atas. Jadi, nanti jalurnya elevated," kata Djoni, seusai pertemuan dengan Jokowi, di Balaikota Jakarta.

Djoni menjelaskan, metro kapsul akan menggunakan jalur yang relatif kecil, dan memungkinkan untuk dibagun di atas jalan raya ataupun trotoar sehingga nilai investasinya bisa ditekan sekecil mungkin.

Menurut Djoni, nilai investasinya diprediksi akan berada pada kisaran Rp 114 miliar per kilometer. Adapun tenaga ahli pembangunan metro kapsul ini, kata Djoni, berasal dari Institut Teknologi Bandung.

Kereta ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam dan akan menggunakan sistem sinyal sehingga tidak akan menggunakan tenaga masinis.

"Ini betul-betul produk Indonesia. Selain di Jakarta, kami sudah presentasi di Bandung dan Surabaya. Kalau jadi, kami menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan selama tiga tahun," ucap Djoni.

Djoni menjelaskan lebih lanjut, metro kapsul akan terdiri dari dua jenis kereta, yakni yang memiliki panjang 9 meter dan 12 meter. Kapasitas metro kapsul ukuran 9 meter adalah 50 orang, sementara metro kapsul 12 meter untuk 80 orang.

Rute yang akan dilayani adalah Parkir Timur Senayan atau Taman Mini Indonesia Indah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan tarif sebesar Rp 10.000.

"Diperkirakan ada sekitar 70.000 orang yang terbang setiap harinya. Kami menargetkan mampu mengangkut 20.000 hingga 30.000 orang. Semoga ini bisa mengurangi kemacetan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com