"Hasil penyidikan sementara memang ada unsur kesengajaan dalam kebakaran tersebut," ujar Kepala Polsek Tambun AKP Indra Arya Yudi di Polsek Tambun, Senin (24/03/2014).
Polisi menemukan sejumlah kejanggalan sejak awal penyelidikan. Dinding kamar tempat kebakaran terjadi tidak menunjukkan bekas-bekas kebakaran. Satu-satunya barang yang hangus terbakar adalah kasur di dalam kamar. Selain itu, tidak ditemukan pula tanda-tanda korsleting listrik yang diduga sebagai penyebab kebakaran.
Polisi tidak berani berasumsi. Oleh karena itu, polisi meminta tim Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) untuk mencari penyebab kebakaran itu.
Ketika dilakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara, tim Puslabfor mengamankan dua botol plastik yang diduga bekas wadah bensin (sebelumnya disebut lima botol). Kamar yang terbakar pun mengeluarkan bau bensin ketika diperiksa.
Kemudian berdasarkan keterangan saksi, diketahui ibu dari balita yang tewas terbakar, Monalisa, sempat menyuruh salah satu anaknya untuk membeli bensin dua hari sebelum kebakaran. Monalisa menyuruh membeli bensin dengan alasan sebagai persediaan di rumah.
Saat ini Monalisa menjadi saksi kunci peristiwa tersebut. Polsek Tambun masih menunggu Monalisa pulih dari masa kritisnya untuk dimintai keterangan.
Seperti diberitakan, ketika kebakaran terjadi, Sheren dan Tiffany berada di rumah bersama Monalisa. Ketika itu, suami Monalisa, Tjong Kiet Khiong (38), mengantar dua anak mereka yang lain ke sekolah di Duren Jaya, Bekasi Timur. Menurut keterangan tetangga, Pangi (45), warga semula tidak mengetahui adanya kejadian itu.
"Tahunya waktu pemilik toko buka rolling door, ternyata keluar asap tebal. Dia langsung teriak minta tolong," kata Pangi.
Sheren dan Tiffany, kata Pangi, dibawa ke puskesmas terdekat, sementara Monalisa dilarikan ke RSUD Bekasi. Namun, kedua bocah itu meninggal sebelum mendapat penanganan medis. Monalisa telah dipindahkan ke RS Kramat Jati. Begitu pun kedua anaknya yang tewas. Jenazahnya berada di RS Kramat Jati untuk diotopsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.