Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Baru Lihat Gambar Metro Kapsul

Kompas.com - 24/03/2014, 18:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta perusahaan pengembang metro kapsul untuk menunjukkan prototipe transportasi massal tersebut kepada Pemprov DKI.

Menurut Basuki, sampai saat ini dia baru melihat gambarnya saja. "Sampai sekarang saya belum lihat bentuk metro kapsul, padahal kami ingin melihatnya. Seharusnya investor menawarkan dengan prototipenya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014).

Ide dan desain metro kapsul ditawarkan oleh investor PT Perkakas Rekadaya Nusantara (PRN). Basuki mengakui ide yang ditawarkan PT PRN sudah bagus. Namun, ia belum mengetahui bagaimana spesifikasi mesin yang digunakan alat transportasi massal tersebut.

Selain itu, pihaknya juga membutuhkan kejelasan mengenai biaya pembangunan proyek dan urusan administrasi lainnya. Ini disebabkan Pemprov DKI tidak menginginkan proyek itu berhenti di tengah jalan, mangkrak, dan merugikan eksekutif.

Oleh karena itu, Basuki berencana menawarkan proyek metro kapsul kepada investor monorel, PT Jakarta Monorail (JM), untuk dikaji lebih dalam. Basuki telah menginstruksikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Wiriyatmoko untuk melakukan penawaran tersebut.

"Kalau dibandingkan dengan desain monorel PT JM, metro kapsul sanggup mengangkut penumpang sampai 1.800 orang. Tiang pancang yang dibutuhkan juga lebih sedikit," kata Basuki.

Komisaris Konsorsium PT PRN Djoni Rosadi menjelaskan metro kapsul merupakan moda transportasi massal berbasis rel yang mengadopsi bus sedang, seperti metromini dan kopaja. Rute yang diajukan kepada Pemprov DKI, mulai dari Parkir Timur Senayan hingga Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Metro kapsul dirancang dapat menampung 19.000 penumpang tiap jamnya. Jalur yang digunakan tidak selebar jalur monorel atau mass rapid transit (MRT) sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas Jakarta.

"Kenapa proyek ini murah? Karena rancangan dimensi jalanannya lebih kecil dan tidak harus melalui pembebasan lahan," ujar Djoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com