Menurut Basuki, sampai saat ini dia baru melihat gambarnya saja. "Sampai sekarang saya belum lihat bentuk metro kapsul, padahal kami ingin melihatnya. Seharusnya investor menawarkan dengan prototipenya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014).
Ide dan desain metro kapsul ditawarkan oleh investor PT Perkakas Rekadaya Nusantara (PRN). Basuki mengakui ide yang ditawarkan PT PRN sudah bagus. Namun, ia belum mengetahui bagaimana spesifikasi mesin yang digunakan alat transportasi massal tersebut.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan kejelasan mengenai biaya pembangunan proyek dan urusan administrasi lainnya. Ini disebabkan Pemprov DKI tidak menginginkan proyek itu berhenti di tengah jalan, mangkrak, dan merugikan eksekutif.
Oleh karena itu, Basuki berencana menawarkan proyek metro kapsul kepada investor monorel, PT Jakarta Monorail (JM), untuk dikaji lebih dalam. Basuki telah menginstruksikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Wiriyatmoko untuk melakukan penawaran tersebut.
"Kalau dibandingkan dengan desain monorel PT JM, metro kapsul sanggup mengangkut penumpang sampai 1.800 orang. Tiang pancang yang dibutuhkan juga lebih sedikit," kata Basuki.
Komisaris Konsorsium PT PRN Djoni Rosadi menjelaskan metro kapsul merupakan moda transportasi massal berbasis rel yang mengadopsi bus sedang, seperti metromini dan kopaja. Rute yang diajukan kepada Pemprov DKI, mulai dari Parkir Timur Senayan hingga Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Metro kapsul dirancang dapat menampung 19.000 penumpang tiap jamnya. Jalur yang digunakan tidak selebar jalur monorel atau mass rapid transit (MRT) sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas Jakarta.
"Kenapa proyek ini murah? Karena rancangan dimensi jalanannya lebih kecil dan tidak harus melalui pembebasan lahan," ujar Djoni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.