Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Hukum Mutilasi WN Korsel Ditangani Polres Cianjur

Kompas.com - 26/03/2014, 15:19 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Proses hukum kasus mutilasi warga negara Korea Selatan, Kim Jueng-sim (51), ditangani oleh Polres Cianjur. Sebelumnya, kasus ini sempat diproses oleh Polres Bekasi Kota.

"Mutilasi WNA korea yang menangani Polres Cianjur dan Polda Jabar, mereka yang menangani full," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (26/3/2014).

Hal tersebut, lanjutnya merupakan kesepakatan bersama lantaran Cianjur merupakan tempat kejadian perkara (tubuh korban ditemukan di wilayah itu), meskipun membunuhan terjadi di wilayah Bekasi Kota.

"TKP ada tiga memang, tempat pembuangan badan, pembuangan kepala, dan terjadinya pembunuhan. Namun setelah disepakati bersama, yang jadi dasar penyidikan adalah Polres Cianjur. Di sana penemuan tubuh korban," kata Rikwanto.

Sebelumnya diberitakan, Kim, manajer di sebuah perusahaan garmen di Bekasi, dibunuh pada Sabtu (15/3/2014). Tubuhnya ditemukan pada Minggu (16/3/2014), sedangkan kepalanya baru ditemukan satu minggu setelahnya, Senin (24/3/2014) malam.

Pembunuhan diduga dilakukan oleh mantan sopirnya, AS (31), di rumah korban di Perumahan Kemang Pratama, Rawa Lumbu, Bekasi Kota. AS kemudian membawa jenazah Kim dalam pelariannya. Di perjalanan, dia memutilasi tubuh korban, hingga pisah badan dan kepalanya. AS membuang kepala Kim di Cileungsi, dan badannya di Kampung Cikalongkulon, Cianjur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com