Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun sejak Januari, Pasar Kebon Bawang Masih Kerangka

Kompas.com - 27/03/2014, 20:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan pasar rakyat di Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih jauh dari rampung. Mulai dibangun sejak lima bulan lalu, kondisinya masih berupa kerangka besi untuk pondasi saja.

Padahal Direktur Utama Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan pembangunan itu ditargetkan selesai dalam tujuh bulan sejak ground breaking (peletakan batu pertama) pada 6 November 2013 lalu.

Menurut Marsiti (53), pedagang ikan di PD Pasar Jaya Kebon Bawang, sejak tiga haru lalu tidak terlihat aktivitas pengerjaan proyek. "Sudah tiga hari yang lalu kuli bangunannya pada pulang. Katanya sih belum dibayar sama kontraktor," kata Marsiti, yang kini berjualan di tempat penampungan sementara (TPS).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pasar Kebon Bawang Hamonangan menjelaskan berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang diterimanya, proyek pembangunan pasar rakyat di Kebon Bawang dimulai sejak 6 Januari 2014. Berdasarkan surat SPK tersebut, ditargetkan pembangunan pasar ini akan selesai pada Juli 2014.

"Kalau pengembang tidak menyelesaikan sesuai target, kita akan menegurnya supaya proyek pembangunan ini selesai," ujar Hamonangan.

Ia juga mengakui bahwa beberapa hari lalu tidak ada aktivitas pembangunan di proyek tersebut. Namun dia mengatakan pekerjanya itu dialihkan oleh pengembang untuk mengerjakan proyek di pasar rakyat lainnya, yakni Pasar Cimanggis.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (27/3/2014) sore, proyek pembangunan pasar baru terpasang kerangka besi, sehingga belum terlihat model bangunan. Lokasi proyek itu juga tampak sepi. Tidak ada aktivitas pengerjaan yang dilakukan oleh pekerja bangunan.

Tanpa biaya sewa

Adapun sesuai dengan masterplan, pasar rakyat tersebut akan terdiri dari dua lantai di lahan seluas 3.081 meter persegi. "Total kios di gedung baru ini nantinya ada 119 kios, dengan setiap kiosnya memiliki luas 4,32 meter persegi," ujar Hamonangan.

Agar para pedagang pasar tetap bisa berjualan, lanjut Hamonangan, pihaknya mendirikan tempat penampungan sementara yang terdapat di dua titik, yakni gang 15 dan gang 16 yang tak jauh dari lokasi pasar.

"Jumlah pedagang di pasar totalnya ada 74. Jadi kita bikin dua TPS, di gang 15 bisa menampung 40 pedagang dan gang 16 menampung 34 pedagang," jelas Hamonangan.

Hamonangan menjelaskan, apabila pedagang direlokasi di gedung baru tersebut para pedagang tak akan dibebankan biaya sewa. Namun mereka hanya perlu membayar uang retribusi pasar sebesar Rp 5.000 per hari dan tagihan listrik sesuai pemakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com