"Pasti siap, dong, sudah kaya. Sudah kaya kok, masa tidak siap dipecat?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Meski begitu, Basuki menyarankan agar Wiriyatmoko lebih baik mundur daripada harus dipecat. Menurut Basuki, Wiriyatmoko tak masalah mengundurkan diri karena sudah kaya. "Mundur diri saja, ngapain, sudah kaya kerja di sini. Tidak usah dipecat, sudah kaya, jadi mundur saja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wiriyatmoko mengaku siap dipecat karena permasalahan birokrasi sumbangan bus oleh perusahaan swasta. Hal itu dikatakannya menanggapi ancaman Basuki yang menyatakan akan memecatnya seandainya nanti naik jabatan menjadi Gubernur DKI.
Menurut Wiriyatmoko, saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) apakah dapat menerima bantuan bus tersebut atau tidak. "Kalau belum ada rekomendasi dari sana (BPKP), ya saya enggak mau (terima), mending berhentikan saya sajalah," kata Wiriyatmoko.
Kekesalan Basuki kepada Wiriyatmoko sendiri berawal saat ia menganggap mantan Kepala Dinas Tata Ruang itu memberatkan pemberian bus sumbangan dari tiga perusahaan swasta. Ia menilai, tak seharusnya Wiriyatmoko mempersulit proses pemberian bus hanya karena bus-bus itu menggunakan bahan bakar solar.
Adapun bus sumbangan pihak swasta semuanya berjumlah 30 unit, yang terdiri atas 10 unit dari Telkomsel, 10 unit dari Ti-Phone, dan 10 unit dari Rodamas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.