Pantauan Kompas.com, tidak ada petugas dari dinas Pekerjaan Umum (PU) sama sekali di lokasi makam yang terendam. Rumput-rumput liar pun masih banyak yang belum dibersihkan di sebagian besar wilayah makam. Selain itu, ada alat penyedot air yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat yang diletakkan di dekat lahan makam terendam.
Ketua RW 01 Kampung Apung Rinan mengaku kecewa dengan aparat pemerintah yang kerjanya dari hari ke hari semakin melorot. Menurutnya, semenjak Jumat (28/3/2014), wilayah makam terendam mulai sepi dari petugas.
"Enggak serius pengerjaannya. Rumput saja belum bersih. Sudah seminggu (pengerjaan) ada tiga hari kosong, Sabtu, Minggu, Senin," ujar Rinan kepada Kompas.com.
Menurut Rinan, janji yang dilontarkan oleh Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi ada tiga tahap pengerjaan dalam kerja bakti gabungan yang dilaksanakan pada Rabu (26/3/2014) lalu.
Pertama yaitu pembersihan lahan makam terendam yang meliputi pengangkatan sampah dan pembabatan rumput liar, kedua pengeringan air di lahan makam, ketiga relokasi makam. Dari tiga tahap tersebut, Rinan menyayangkan tidak maksimalnya pengerjaan tahap pertama. Sebab, selama seminggu, rumput yang ada tidak kunjung bersih. Sedangkan hari ini sudah dimulai penyedotan.
Petugas yang bekerja pun hanya terlihat ramai dari mulainya kerja bakti, Rabu (26/3/2014) dan Kamis (27/3/2014).
"Kalau sekarang dilakukan penyedotan, rumput nanti menimbun makam, lebih susah lagi," tambah Rinan.
Lapor ke Ahok
Bila hingga Jumat (4/4/2014) belum terlihat ada pengerjaan yang serius, warga Kampung Apung bersama Rinan berencana akan merapat ke Balaikota, Jakarta Pusat, untuk bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta supaya serius mengerjakan pembersihan.
Warga Kampung Apung mengaku sudah jenuh dengan kondisi tempat tinggal mereka yang selama 24 tahun belum dirapikan.
"Janji Pak Wali Kota begitu (dibersihkan secepatnya), tapi hampir seminggu kerjaannya cuma ngebabat rumput. Itu juga belum beres-beres sampai sekarang," tutur Rinan.
Kendati demikian,rencana untuk melapor ke pria yang akrab disapa Ahok tersebut tidak membawa massa banyak, hanya melakukan sesuai prosedur.
Sebelumnya diberitakan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi memimpin dimulainya apel kerja bakti gabungan di Kampung Apung Rabu lalu. Saat itu, kerja bakti dilakukan dengan menurunkan sejumlah personel, di antaranya Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat sebanyak 30 orang, Suku Dinas Kebersihan 30 orang, Satpol PP Jakarta Barat 40 orang, Polsek Cengkareng 10 orang, dan anggota TNI sejumlah 25 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.