Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AM Fatwa: Jakarta Butuh Sosok Gubernur seperti Ali Sadikin

Kompas.com - 03/04/2014, 08:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Persoalan macet dan banjir yang ada di Jakarta saat ini hanya bisa diselesaikan oleh seorang pemimpin yang tegas dan berjiwa kepemimpinan yang tinggi. Calon petahana senator Dewan Perwakilan Daerah, AM Fatwa, pun berharap ada sosok gubernur yang seperti sosok Ali Sadikin yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat sehingga bisa menjadi salah satu gubernur legendaris Ibu Kota.

"Di Jakarta itu kuncinya adalah strong leader. Saya puluhan tahun pernah bersama Gubernur Ali Sadikin. Saya mungkin orang yang fanatik. Tapi, betul, Jakarta butuh orang seperti beliau," ujar Fatwa saat berbincang dengan redaksi Kompas.com, Rabu (2/4/2014).

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta itu menilai, Ali Sadikin memiliki karakter dan komitmen yang kuat menyelesaikan persoalan di Jakarta. Bahkan, menurut Fatwa, gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya hanya mengacaukan kondisi Jakarta dan membuatnya semakin parah.

"Tapi, setelah Ali Sadikin, gubernur-gubernur Jakarta lembek semua, kecuali Sutiyoso, dia bagus karena mungkin dia itu Kopassus," ujar Fatwa.

Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) itu mencontohkan salah satu kepemimpinan Ali Sadikiin yang dianggapnya cukup berani adalah dengan memangkas lahan-lahan markas milik TNI Angkatan Laut. Padahal, Ali Sadikin adalah salah satu jenderal marinir.

Fatwa mengaku mengapresiasi sikap Gubernur DKI Jakarta saat ini, Joko Widodo, atas moratorium izin-izin pembangunan mal. Namun, dia juga mengkritik gaya kepemimpinan Jokowi yang ternyata tak mampu mengatasi macet dan banjir. Dia menyebut kepemimpinan Jokowi masih kurang dibandingkan sosok mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada banjir besar tahun 2007, kata Fatwa, JK memimpin rapat koordinasi mendadak untuk mengatasi banjir di Ibu Kota.

"Di situ, JK semprot Foke, kamu gubernur bagaimana sih enggak bisa selesaikan banjir? Katanya karena ada masalah pembebasan lahan. Dia enggak mau tahu, perintahkan Foke untuk bereskan itu. Dari rapat itu juga akhirnya diputuskan membangun Banjir Kanal Timur dan sekarang warga di sana yang biasanya kena banjir seleher, sudah tidak lagi kan?" tutur Fatwa.

Gaya kepemimpinan seperti itulah yang menurutnya harus dimiliki oleh gubernur DKI Jakarta.

Untuk ke depan, Fatwa juga meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membahas lagi masalah megapolitan. Konsep megapolitan ini, kata Fatwa, juga harus didukung kuat oleh Pemerintah Provinsi selanjutnya.

"Satu-satunya cara menurut saya hanya konsep megapolitan ini," ucap aktivis zaman Orde Baru itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com