Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Empat Kampung Deret di DKI Siap Huni

Kompas.com - 03/04/2014, 20:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Joko "Jokowi" Widodo meresmikan kesiapan hunian sebanyak empat kampung deret, yakni Petogogan, Pasar Minggu, Cilandak dan Gandaria, Kamis (3/4/2014) siang. Sebagai simbolisasi, Jokowi meresmikan empat kampung deret tersebut di Petogogan, Jakarta Selatan.

Dalam sambutan, Jokowi menceritakan saat program kampung itu baru disosialisasikan ke masyarakat di permukiman kumuh di awal-awal kepemimpinannya menjadi gubernur DKI Jakarta. Saat itu, program itu banyak mendapat pertentangan. Warga khawatir Jokowi berbohong dan malah menggusur permukiman.

"Diberi bantuan jutaan rupiah tanpa dipungut apa-apa kok ya nolak. Karena apa, karena ndak percaya? Saya dengar ada warga yang bilang, nanti bukannya dibangun malah digusur," ujar Jokowi.

Kendati demikian, respon berbeda diungkapkan warga ketika kampung deret di Petogogan dan beberapa titik lainnya hampir rampung dan sudah kelihatan bentuknya. Warga berbondong-bondong menagih janji gubernur untuk mengubah permukiman kumuhnya menjad permukiman layak huni berupa kampung deret.

Kampung deret di Petogogan sendiri terdiri dari empat RT, yakni RT 08, 010, 011 dan 012. Kampung deret yang dibangun sejak Oktober 2013 lalu itu mampu menampung 197 kepala keluarga.

Adapun, kampung deret di Petogogan merupakan satu dari 27 lokasi kampung deret yang dimulai pembangunannya. Jokowi juga berpesan kepada penghuni kampung deret untuk tidak menjual atau menyewakan rumah-rumah tersebut. Jika kedapatan menjual atau menyewakannya, warga akan dikanakan sanksi. Sebab, warga telah menandatangani perjanjian di atas materai.

Pantauan Kompas.com, kampung deret di Petogogan telah lebih berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya tampak semrawut, kini kampung kumuh itu disulap menjadi lebih teratur. Bangunan yang sama dengan cat warna cerah. Ada ventilasi di tiap-tiap rumah. Di depannya juga terdapat taman bermain anak disertai tanaman rindang.

Kendati demikian, masih ada beberapa rumah yang belum 100 persen jadi. Rumah itu tinggal kurang dicat pada bagian dalamnya saja. Sementara, bagian luar rumah tersebut telah ditata rapih.

Suroyo, ketua RT setempat berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta atas bantuan kampung deret tersebut. Menurutnya pembangunan kampung deret bagaikan mewujudkan mimpi warga yang lama terpendam. Sebab, bertahun-tahun lalu warga di sana mengadakan sayembara membuat permukiman yang layak huni. Namun, lantaran tak ada pemerintah yang mendukung cita-cita itu tak terwujud.

"Nampaknya, melalui Pak Jokowi, cita-cita warga ini tercapai. Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com