Menurut Didik (34), warga Cluster A Blok Bandeng, Rusun Marunda, sebagian besar penghuni di bloknya tersebut sudah pernah atau sedang terserang dari serangga kecil tersebut.
“Sudah sejak setahun ini tomcat menyerang, hampir semua warga pernah kena,” ujar Didik kepada Kompas.com, Jumat (4/4/2014).
Ia pun mengaku sempat terkena serangan serangga tersebut sekitar 3 bulan yang lalu. Serangga tersebut menyebabkan gatal dan luka di bagian tangan dan tubuhnya. “Alhamdulillah sudah sembuh,” ucapnya.
Sementara itu Daud (60) warga lainnya sudah seminggu ini menderita akibat terserang serangga tersebut. “Sudah seminggu ini. Bangun tidur tiba-tiba sudah gatal panas dan ada luka, di bagian perut dan lengan saya,” jelas Daud.
Menurut Daud serangga tersebut muncul pada waktu malam hari. Sebagai pencegahannya warga melakukan pembersihan sendiri terhadap serangga tersebut karena belum ada penanganan terkait tomcat yang merajalela di rusun tersebut.
Sementara itu Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara M Mikron mengaku belum mendapat laporan mengenai adanya serangan tomcat di Rusun Marunda.
“Kita belum dapat laporannya, kalau memang ada bisa langsung buat laporan agar bisa ditangani, kita kan juga belum tahu itu tomcat atau bukan, kita pastikan dulu saja,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar warga bila menemukan tomcat untuk tidak membunuhnya dengan cara menepuk. Kulit yang terkena pun cukup ditiup, tidak perlu digaruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.