Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang ITC Mangga Dua Tolak Kedatangan Marzuki Alie

Kompas.com - 04/04/2014, 17:59 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Puluhan pedagang ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, melakukan aksi protes berupa penolakan terhadap rencana kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie. Rencana kedatangan Marzuki Alie untuk meninjau masalah pemadaman listrik sepihak oleh pengelola gedung.

"Kami menolak adanya campur tangan dari pihak lain mengenai pengelolaan pasar," ujar Acin, salah satu pedagang dan pemilik kios di ITC Mangga Dua, Jumat (4/4/2014).

Menurut Acin, masalah yang terjadi di ITC Mangga Dua adalah masalah internal antara pedagang dan Perhimpunan Pedagang Rumah Susun (PPRS), organisasi yang mewadahi para pedagang.

Para pedagang melakukan penolakan tersebut di depan pintu masuk utama ITC Mangga Dua. Massa yang berkerumun sempat turun hingga badan jalan, tetapi kembali diarahkan ke depan pintu utama oleh petugas keamanan ITC.

Pengunjuk rasa, dalam orasinya, menentang rencana mediasi yang akan dilakukan oleh Marzuki Alie. Dalam aksi tersebut, massa membawa spanduk dan pamflet bertuliskan "Marzuki Alie, Jangan Politisir Pedagang ITC Mangga Dua".

Kepala Polsek Pademangan, Komisaris Polisi Andri Ananta, mengatakan, ada 50 personel kepolisian yang diturunkan dalam pengamanan aksi tersebut. Bahkan dirinya memanggil beberapa aparat yang sedang bertugas dalam pengamanan pemilu.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 672 kios di ITC Mangga Dua gelap gulita sejak Senin (2/9/2013) lalu. Masalahnya, pihak pengelola gedung memadamkan lampu kios itu. Mereka beralasan, biaya operasional naik sehingga biaya iuran pedagang juga harus naik. Di sisi lain, pedagang mengaku sangat dirugikan. Pasalnya, pihaknya telah membayar iuran bervariasi sebesar Rp 5 hingga Rp 8 juta per bulannya kepada PPRS.

Para pedagang menuding, PPRS tak mengelola iuran secara tak transparan. Indikatornya ialah PPRS tak pernah memberikan kan laporan keuangan kepada anggota. PPRS juga beranggotakan bukan pedagang, melainkan karyawan pengembang bangunan dan pihak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com