Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Cinta Ditolak, Mantan Kekasih Disekap

Kompas.com - 06/04/2014, 15:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Hati Febry teriris ketika tiba-tiba Sugiati (23), kekasihnya, menyudahi hubungan cinta mereka. Padahal, pemuda berusia 19 tahun itu sudah berencana menikahi Sugiati dalam waktu dekat.

Akibat cinta yang terlalu buta itulah membuatnya gelap mata. Ia kalap hingga menyekap dan menganiaya mantan kekasih di rumah kontrakan Sugiati, di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (5/4) petang.

Dalam penyekapan itu, Febry yang sehari-hari bekerja jasa cuci motor mengintimidasi Sugiati. Ia memaksa Sugiati agar tidak memutuskan cintanya dan bersedia menikah dengan dia.

Tetapi Sugiati tetap pada pendiriannya. Ia sudah tidak lagi mencintai Febry. Ia pun menolak ketika Febry mengajaknya untuk menikah.

Akibat penolakan itu Febry menjadi kalap. Wajah sang mantan ditinju berulang kali sampai salah satu gigi gadis berambut panjang itu rontok.

Diliputi kekecewaan bercampur amarah, Febry mengarahkan pisau ke leher Sugiati. Ia bahkan mengancam akan membunuh sang mantan jika permintaanya untuk berpacaran kembali ditolak.

Erangan rasa sakit Sugiati terdengar para tetangga. Beberapa warga kemudian melaporkannya ke polisi. Setelah rumah kontrakan itu terkepung petugas, Febry akhirnya menyerah. Ia digelandang ke Mapolsek Metro Kalideres. Sementara Sugiati menangis histeris.

"Pelaku sakit hati karena cintanya diputus. Kemudian menyekap korban, juga memukul serta mengancam korban," jelas Kapolsek Metro Kalideres, Komisaris Juang Andy Priyanto.

Menurut Juang, penyekapan itu juga sempat berlangsung lama karena pelaku mengunci pintu kontrakan dari dalam.

"Ketika diminta menyerahkan diri, pelaku juga memilih diam. Justru pelaku mengancam mau membunuh korban," katanya.

Pengakuan tersangka, dia berbuat nekat karena tak mau kehilangan kekasihnya. Pelaku mengaku serius hendak menikahi korban.

Cinta tak direngkuh, kini Febry meringkuk di tahanan Mapolsektro Kalideres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com