Oji, salah seorang sopir AKAP mengatakan, citra Terminal Pulogadung jadi buruk gara-gara banyaknya calo. Dampaknya, penumpang jadi enggan menggunakan bus untuk ke luar kota.
“Ada calo sih, jadinya citra Terminal Pulogadung udah jelek sekarang,” kata Oji (42), sopir jurusan Jakarta–Kuningan itu, kepada Kompas.com, Kamis (10/4/2014).
Oji mengaku kerap melihat beberapa sikap calo yang tak baik kepada para penumpang. Para calo kerap mendekati penumpang secara terus-menerus, hingga penumpang terlihat risih. Ada juga yang tiba-tiba menarik penumpang untuk masuk ke dalam bus, padahal bus tersebut bukan tempat tujuannya.
Bila penumpang membawa banyak barang bawaan, ada calo yang kemudian mendekati dan mengangkat barang penumpang tersebut hingga masuk bus. Akibatnya, penumpang harus mengambil barang tersebut dari dalam bus dengan menggerutu. Kejadian ini biasanya dialami oleh penumpang perempuan.
Lain halnya dengan Darmanto (44), sopir bus jurusan Jakarta-Tegal. Ia mengatakan, calo sering merugikan para sopir dan kondektur yang mengoperasikan bus. Mereka kerap mematok harga tinggi dan mengambil keuntungan yang besar dari penjualan tiket bus. Hal ini membuat penumpang tak minat menggunakan bus yang ia jalani dan akirnya berpindah ke bus lain.
Sopir dan kondektur jadi merugi karena harus beroperasi dengan jumlah penumpang sedikit. Selain itu, uang yang harus mereka berikan kepada pengusaha perusahaan otobus (PO) jadi berkurang. Ia mengaku sering merasa cemas bila masih ada calo.
Akibat sikap calo yang mengganggu, jumlah penumpang bus di Terminal Pulogadung semakin berkurang. Dia berharap, peredaran calo dapat dihilangkan.
Darmanto mengatakan, lebih baik Dishub segera memindahkan operasional terminal Pulogadung ke Terminal Pulogebang untuk mengembalikan nama baik. Fasilitas baru dan bersih yang ada di Terminal Pulogebang akan menarik kembali minat pengguna bus Terminal Pulogadung yang berpaling karena calo. Selain itu, suasana modern terminal tersebut akan membuat para penumpang nyaman.
Menanggapai hal ini, Kepala Terminal Pulogadung untuk angkutan antarkota Muhammad Arafat, mengatakan, belum mendapat mandat untuk memindahkan operasional terminal hingga saat ini. Sejauh ini, kata dia, baru data-data mengenai jumlah angkutan dan trayek angkutan telah disiapkan untuk dilaporkan pada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun, menurut Arafat, rencana pemindahan operasional AKAP Terminal Pulogadung menuju Terminal Pulogebang telah disosialisasikan kepada para pengusaha PO. Hingga kini, pemindahan operasional terminal direncanakan akan dilaksanakan pada tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.