Menurut Bima, yang pertama adalah sistem komunikasi dan informasi yang bagus. sehingga warga bisa langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran.
"Kecepatan petugas tiba di lokasi kebakaran menjadi kunci cepatnya pemadaman api. Karena itu, harus disiapkan nomor telepon hotline, sehinggga petugas bisa cepat bergerak," ujarnya, Kamis (10/4/2014) kemarin.
Satu nomor telepon ini untuk emergency apa pun, entah itu kebakaran, longsor, ataupun banjir dan ini harus dilaksanakan secepatnya. Selain itu, yang harus diperhatikan, kata Bima, adalah akses tercepat ke lokasi kejadian dan tersedianya alat-alat untuk penanganan kebakaran.
"Saya perhatikan petugas mengalami kesulitan untuk masuk ke dalam toko karena tidak memadainya peralatan," kata pria yang baru tiga hari menjabat wali kota Bogor, ini.
Menurut Bima, untuk Dinas Pengawasan, Pembangunan, dan Pemukiman (Wasbangkim), harus diperhatikan terkait penyediaan akses darurat, seperti tangga darurat atau apa pun untuk evakuasi. "Hydran yang ada juga memadai, itu akan menjadi bahan evaluasi saya," katanya.
Bima mengakui, kendaraan Damkar saat ini usianya sudah tua sehingga diperlukan kendaraan yang lebih modern.
Diduga arus pendek
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, dua rumah ruko yang terbakar pada Kamis (10/4) sekitar pukul 02.32 itu adalah Pakally Supermarket dan toko elektronik dan mebel Solite.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun kerugian ditaksir hingga ratusan juta rupiah.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian masih menyelidiki penyebab kebakaran dan memasang garis polisi.
"Dugaan sementara api berasal korsleting arus pendek listrik dari supermarket Pakally. Saat ini, tun identifikasi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek Bogor Tengah, Komisaris Viktor Gatot HS.
Armen (60), salah seorang pemilik ruko, mengatakan, dirinya mendapat informasi ruko miliknya terbakar sekitar pukul 06.00 pagi. Selama ini, ruko miliknya yang bersebelahan dengan ruko Pakally Superinarket disewakan ke toko mebel dan elektronik Solilte.
"Kerugian saya hanya ruko ini. Berapa banyak barang yang terbakar di dalam ruko, saya tidak tahu, karena ruko saya disewa pihak Solite," ujar Armen saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara Adang Haerudin, karyawan PT Solite Multi Sarana, semua pegawai dipindahkan ke toko Solite di Jalan Semeru. (wid)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.