JRMK melaporkan, ada tujuh kasus dugaan politik uang yang terjadi di dua wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Barat dan Jakarta Utara. "Dua minggu terakhir, laporan biasanya dari daerah Utara (Jakarta Utara). Ini mengingat, warga di sini banyak kelas menengah ke bawah. Jadi, mereka lebih mudah disusupi dengan politik uang," kata Almas di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Jumat.
Sementara itu, Ujang, Koordinator JRMK, mengatakan, bentuk politik uang tersebut berupa pembagian kebutuhan pokok dan uang tunai yang dilakukan para caleg.
"Ketika tanggal 6-9 April kemarin, masih banyak caleg yang berlaku kotor, seperti membagikan uang kepada warga Muara Baru. Ada juga salah satu caleg membangun jalan sekaligus di 4 RT di daerah Jakarta Utara pada H-2 pemilu," ujar Ujang.
Ujang menambahkan, pihaknya meminta Bawaslu mengusut tuntas laporan tersebut, baik kepada caleg maupun tim suksesnya. "Sementara ini, kita masih menunggu penindakan dari komisioner Bawaslu. Tadi kita sudah kasih bukti lengkap seperti foto dan rekaman suara," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.