Menurut dia, perusakan dan penggergajian bangku taman termasuk dalam tindak kriminalitas. Sebagai informasi, sebuah bangku taman yang terletak di Dukuh Atas telah dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Besi penyangga bangku hilang dan bangku itu telah dalam keadaan miring serta reyot.
"Oknum itu harus dapat ditangkap dan diberi efek jera serta dikenakan sanksi," kata Nandar kepada Kompas.com, di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).
Nandar menjelaskan, saat ini yang dapat dilakukannya adalah dengan melakukan patroli dan memeriksa kerusakan bangku taman di lokasi lainnya. Ia menduga hilangnya besi dikarenakan dua hal.
Pertama, ada oknum yang ingin menguji kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Kedua, ini adalah murni kriminalitas. Kendati demikian, saat pelakunya tertangkap nanti, ia ingin media dapat membuat malu pelaku.
"Sanksinya bisa saja melalui pemberitaan, seperti halnya saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap koruptor dan diumumkan ke publik," kata Nandar.
Lebih lanjut ia menjelaskan, perihal perusakan bangku taman ini belum dilaporkannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pihaknya baru akan melaporkan peristiwa itu setelah investigasi dilaksanakan.
Kemudian, apakah bangku taman yang rusak itu akan segera diganti?
Nandar menjawab, ia akan menginventarisasi terlebih dahulu bangku taman mana saja yang rusak. Setelah itu, baru akan mengganti bangku taman yang rusak itu dengan yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.