"Apalagi kan jalur layangnya panjang, itu mau berapa triliun? Jadi terlalu mahal," kata Yoga kepada Kompas.com di Kantor ITDP Indonesia, Balaikota Jakarta, Senin (14/3/2014).
Yoga menjelaskan, ketimbang membangun jalur transjakarta koridor 14, lebih baik Pemprov DKI Jakarta memperkuat layanan di koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas). Salah satu caranya, kata dia, adalah memperkuat layanan bus-bus sedang yang berfungsi sebagai bus pengumpan (feeder).
Bus-bus pengumpan inilah, kata dia, yang nantinya bisa difungsikan untuk melayani penumpang di sepanjang Jalan Kalibata, Pasar Minggu, hingga Depok.
Yoga menilai, konsep tersebut sangat memungkinkan karena jalur koridor 6 yang melewati kawasan Buncit, Mampang, dan Kuningan. Jalur ini dikatakan relatif paralel dengan jalur dari Kampus UI-Manggarai, yang melewati Jalan Raya Pasar Minggu, Kalibata, dan Tebet.
"Di jalur itu kan ada Kopaja 640. Jadi, mending uang untuk bangun jalur layangnya digunakan untuk membereskan Kopaja 640 agar lebih bagus, atau bisa juga dengan memperbanyak jumlah bus sedang lainnya," jelas Yoga.
Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan membangun tiga koridor transjakarta pada tahun ini. Salah satunya adalah koridor 14. Dua koridor lainnya, yakni koridor 13 (Ciledug-Blok M), dan koridor 15 (Blok M-Kalimalang).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.