"Besok kami akan bertemu keluarga korban untuk membahas langkah selanjutnya, antara lain soal terapi dan tuntutan pertanggungjawaban ke pihak sekolah," kata Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2014).
Menurut Arist, hal yang dikeluhkan TH adalah tidak adanya pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan bantuan sekolah untuk mengungkap kasus tersebut. Arist menambahkan, dalam hal ini, untung saja TH mampu melihat gejala perubahan perilaku dan psikologis anaknya sehingga kasus pelecehan ini terungkap.
"Guru di sekolah harus memberikan perhatian ekstra kepada anak didiknya. Anak yang menjadi korban (pelecehan seksual), selain berubah perilaku, lebih pendiam, biasanya mengalami penurunan akademik (nilai)," katanya.
Ia menambahkan, untuk mencegah hal-hal semacam ini, maka sudah menjadi tugas orangtua dan gurulah untuk memberikan perhatian ekstra kepada anak-anaknya. Perubahan sekecil apa pun harus diperhatikan agar tidak menyesal kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.