Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN Malaka Sari 14 Pagi, "Kelasku Istanaku" yang Jebol dan Bolong

Kompas.com - 15/04/2014, 15:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tulisan "Kelasku Istanaku" terpampang pada sebuah papan yang berada di pintu kelas V, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Malaka Sari 14 Pagi, di Duren Sawit, Jakarta Timur. Namun, bahasanya tidak seindah bangunan sekolah yang sudah jebol tersebut. Tak hanya itu, bagian atap pun terlihat bolong.

Dua dari tujuh ruangan rusak sehingga tidak dapat dipakai lagi. Padahal, ada 260 siswa yang menggantungkan masa depannya dengan menempuh pendidikan di sana. Berdasarkan pantauan Kompas.com, dua ruangan yang kini tidak dipakai lagi itu adalah ruangan kelas V dan kelas VI B. Genteng-genteng berserakan di lantai pada dua ruangan sekolah tersebut.

Selain itu, kusen-kusen kayu yang menempel pada beberapa ruang kelas juga sudah reot dimakan rayap. Bangunan pendidikan itu sudah rusak sejak pertengahan tahun 2013, tetapi belum ada perbaikan. Konstruksi atap bangunan juga rawan ambruk sehingga membuat khawatir pelajar yang bersekolah di sana.

"Khawatir. Makin lama, fondasi gentengnya roboh," kata Ahmad Rafi (12), pelajar kelas VI A, saat dijumpai di sekolah tersebut, Selasa (15/4/2014).

Sejak beberapa ruang kelas ambruk dan bolong, Rafi dan teman-temannya harus berbagi kelas. Awalnya, sekolah itu hanya memberlakukan jadwal masuk pagi bagi para pelajarnya. "Jadi sekarang belajar di sini ada yang pagi ada yang siang," ujar Rafi.

Siswa kelas I, II, V, serta kelas VI A dan B masuk pagi. Sementara itu, siswa kelas III dan IV masuk siang. Fungsi pada dua ruang itu dialihkan ke ruang laboratorium.

Abas (8), pelajar kelas II B sekolah itu, berharap ada perhatian untuk memperbaiki sekolahnya. Sebab, Abas mengaku bahwa ia takut bersekolah dengan keadaan ruang yang rawan ambruk. "Pengen cepet dibenerin. Udah sering ngadu, tapi enggak dibenerin," ujar Abas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com