Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linda Gumelar: Pemerintah Bantu Proses "Trauma Healing" Siswa TK Korban Pelecehan

Kompas.com - 16/04/2014, 18:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar mengaku geram dengan kasus pelecehan siswa TK Jakarta International School (JIS). Dia menuntut pelaku mendapat hukuman yang sepantasnya karena telah melakukan tindakan kejam terhadap anak.

"Kami merasa prihatin, terkejut, marah, dan mengutuk. Bagaimana bisa orang itu melakukan hal itu kepada seorang anak. Kami akan berkoordinasi dengan Polda Metro supaya pelaku bisa betul-betul ditangkap dan dijatuhkan hukuman sesuai undang-undang. Terapkan efek jera," ujar Linda, di Kompleks Kepresidenan, Jakarta Rabu (16/4/2014).

Bagi korban, kata Linda, pemerintah akan memberikan perlindungan hingga korban segera pulih. Pihak kementerian juga akan membantu korban dalam menjalani proses trauma healing. Linda berharap, ke depan, pihak keluarga dan sekolah lebih memperhatikan tumbuh kembang anak.

Terkait dengan bentuk perlindungan yang diberikan pemerintah kepada korban, Linda mengatakan, pihak kementerian akan bekerja sama dengan pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak. Di pusat pelayanan itu, terdapat polisi wanita, psikolog, psikiater, dan rumah aman.

Sebelumnya diberitakan, AK, siswa TK JIS, mengalami pelecehan seksual oleh dua petugas kebersihan di toilet sekolahnya. AK sempat takut untuk ke toilet karena kerap disekap oleh pelaku untuk kemudian melakukan tindakan asusila. Akibat hal tersebut, AK didiagnosis terkena herpes. AK trauma hingga mengigau, teringat kejadian buruk yang menimpanya.

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa sembilan orang, di antaranya ibu korban, guru, penjaga sekolah, dan petugas kebersihan. Sejauh ini, polisi telah menetapkan dua tersangka yang merupakan petugas kebersihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com