Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Mengapa Polisi Lepaskan Afrisca?

Kompas.com - 16/04/2014, 20:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mempertanyakan langkah kepolisian melepaskan seorang pegawai TK Jakarta International School (JIS) pada kasus pelecehaan seksual terhadap siswa berinisial AK (6).

Berdasarkan pengakuan korban, lanjut Arist, pekerja wanita berinisial AF itu terlibat dalam kasus tersebut. "Kita imbau karena ini terjadi pembiaran, maka perempuan yang dikonfrontasi oleh korban harus tetap bertanggung jawab secara hukum pula. Tapi, nampaknya ini dilepas," ujar Arist, di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (16/4/2014).

Menurut Arist, korban menyatakan AF memiliki peran membantu para pelaku lainnya melakukan perbuatan asusila tersebut. "Perannya itu ikut menyaksikan dan ikut buka baju korban, lalu ditutup pintu toilet. Itu artinya ikut serta berarti tidak boleh dilepas," ujar Arist.

Selain itu, pihaknya memiliki bukti berdasarkan daftar absensi, AF dan Agun (26), salah satu pelaku pelecehan, bekerja pada waktu yang hampir bersamaan. Keduanya adalah petugas kebersihan dari perusahaan alih daya ISS. Namun, belakangan polisi melepaskan AF karena yang bersangkutan dianggap tidak terlibat.

Sementara itu, Agun dan kawannya, Firziawan, ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut. Mereka diduga melakukan perbuatan asusila terhadap AK di toilet sekolah tersebut pada Maret 2014 silam, bersama dua orang lainnya.

Kendati demikian, bakteri herpes yang didapat korban akibat pelecehaan tersebut tidak ditemukan pada Agun dan Firziawan. Oleh karenanya, polisi kini melakukan pengecekan medis terhadap ZA dan AJ, pekerja JIS lainnya, atas kasus tersebut.

Arist melanjutkan, pihak JIS harus bertanggung jawab atas kasus tersebut meskipun melibatkan pekerjanya yang berstatus pekerja alih daya. "Mau tidak mau, JIS harus tanggung jawab secara perdata dan pidana karena itu terjadi di lingkungan sekolah dan dilakukan oleh pekerja JIS," ujar Arist.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com