"Saya sedih dan menyesalkan betul. Sangat disayangkan betul, di sekolah bertaraf internasional ada kejadian menyedihkan dan memalukan," kata M Nuh di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/4/2014), seusai menghadiri peringatan Hari Kepedulian Autisme Sedunia.
Ia mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk tim untuk menangani kasus pelecehan seksual terhadap siswa TK tersebut.
"Tim kita akan melihat lebih detail duduk perkaranya seperti apa dan berkoordinasi dengan kepolisian, aspek kriminalnya oleh polisi, pendidikannya di kementerian," katanya.
Ia tidak menutup kemungkinan penjatuhan sanksi kepada pihak-pihak yang lalai mengingat peristiwa tersebut diduga terjadi di lingkungan sekolah.
Menurut Mendikbud, kelalaian dalam bentuk apa pun, dari paling ringan hingga berat, tentunya akan mendapatkan sanksi.
"Paling lama satu bulan untuk merumuskan tingkat kesalahan, kecerobohan, kelalaian, tentu ada sanksi," katanya seraya menekankan tanggung jawab guru, kepala sekolah, dan pihak yayasan.
Pada kesempatan itu, Mendikbud mengatakan, terjadinya peristiwa tersebut di sekolah bertaraf internasional memberikan pukulan telak pada dunia pendidikan. Seakan-akan dunia pendidikan di Indonesia tidak aman karena sebuah sekolah mahal tetap tidak mampu melindungi muridnya.
Untuk itu, tambah dia, pihaknya berencana untuk mengundang para kepala sekolah dan yayasan penyelenggara sekolah-sekolah internasional untuk mencegah kejadian serupa terulang. Ia juga mengatakan korban akan memperoleh penanganan khusus untuk menghindari trauma.
Sementara itu, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan dua tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap murid JIS berinisial AK (6). Pengacara korban, Andi M Asrun, menyebutkan ada kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.