Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Tol Priok Terhambat "Provokasi Harga" Pembebasan Lahan

Kompas.com - 17/04/2014, 06:28 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pembangunan Tol Tanjung Priok di Jakarta Utara terhambat pembebasan lahan. Diduga ada provokasi soal harga lahan.

"Ada 11 bidang lahan di Kalibaru yang (ditargetkan) selesai (pembebasannya) bulan ini, kalau dikonversi luasnya sekitar 2.000 meter persegi," ujar Ketua Panitia Pembebasan Tanah Tol Tanjung Priok, Junaedi, Rabu (16/4/2014).

Junaedi mengatakan, warga di 11 bidang lahan tersebut sudah menyepakati ganti rugi Rp 1,9 juta per meter persegi. Namun, ujar dia, ada segelintir warga yang memprovokasi penundaan eksekusi kesepakatan dan meminta ganti rugi Rp 10 juta per meter persegi.

Sengketa atas 11 bidang lahan itu, imbuh Junaedi, sudah masuk ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dia mengatakan, lahan tersebut sebenarnya merupakan tanah negara yang hak penggunaannya diserahkan kepada PT Pelindo.

Adapun warga yang tinggal di lahan itu merasa berhak atas tanah tersebut karena merasa sudah bertahun-tahun tinggal di sana. "Padahal mereka tak punya sertifikatnya," ujar dia.

Kendala serupa, lanjut Junaedi, juga terjadi di Jalan Sulawesi di Jampea. Semula warga sudah menyepakati tawaran harga Rp 12 juta per meter persegi. Namun, lagi-lagi ada warga yang memprovokasi meminta ganti rugai Rp 35 juta per meter persegi. Lahan yang terkendala pembebasannya di Jampea memiliki luas 2.630 meter persegi.

Direktur Jenderal Direktorat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan, persoalan pembebasan lahan Tol Tanjung Priok murni wewenang pemda. "Kami hanya membangun tol saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com