"Berintiin kereta jawa! Orang pada telat kerja, tahu! Mau kayak Bogor, dibakar?" seru seorang penumpang kepada petugas keamanan stasiun, Kamis (17/4/2014) pagi.
Protes serupa juga dilayangkan penumpang lainnya, Tari, di depan kantor kepala Stasiun Bekasi. "Ini kenapa gangguan terus. Kita di sini pengguna jasa, banyak yang mau kerja. Udah tiga bulan kok enggak ada solusinya," seru Tari dengan nada tinggi.
Amukan Tari disambut riuh seruan penumpang lain yang juga meluapkan kekesalannya. Tari mengaku ini bukan kali pertamanya protes kepada kepala stasiun. Sebelumnya, ia telah mengajukan keluhannya dua munggu lalu, namun hingga kini belum ada tanggapan.
"Waktu itu kepala stasiunnya bilang 'berangkatnya lebih pagi aja'. Ini udah berangkat pagi masih gangguan juga. Emang enggak bener aja ini (pelayanannya)," ujar wanita yang bekerja di kawasan Blok M ini.
"Masa alasan telat ke kantor kereta lagi kereta lagi," lanjutnya.
Pantauan Kompas.com, seratusan penumpang terpaksa tertahan di peron sejak pukul 07.45 WIB hingga dua jam setelahnya. Padahal, saat itu kereta commuter line menuju Jakarta Kota sudah berada di jalur 3.
Untuk mencegah amukan yang lebih besar, kereta urung diberangkatkan. Penumpang yang telah menduduki rel kereta mengajak penumpang lain yang masih berada di peron untuk ikut aksi mereka. Petugas peron pun tak luput dari amukan penumpang.
"Biar aja, kereta Jawa enggak boleh jalan. Ini banyak ibu hamil, bawa anak, pak! Kita juga mau kerja. Kereta Jawa mah enak, bisa santai," protes salah satu penumpang pada petugas peron.
Atas desakan penumpang, Koordinator Stasiun Bekasi, Dedi, memberikan penjelasan kepada penumpang melalui pengeras suara. Dedi meminta maaf atas keterlambatan kereta dan mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk memberikan solusi atas masalah ini.
"Akan kami kirimkan keluhannya ke manajemen. Kami juga mohon bantuannya untuk memecahkan masalah ini karena ini masalah kita bersama," ujar Dedi yang langsung disambut seruan penumpang.
Bahkan, Totok, penumpang kereta jurusan Bekasi-Jakarta Kota menganggap aksi protes penumpang ini sebaiknya dilanjutkan saja. "Demo ini harus kita lanjutkan, biar ada efek jeranya. Biar penanganannya cepat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.