Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Nuh Sebut JIS Kurang Ajar jika Tolak Tim Kemendikbud

Kompas.com - 17/04/2014, 14:56 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh tidak terima jika manajemen Jakarta International School (JIS) benar menolak rombongan Kemendikbud yang berkunjung ke sana untuk mengumpulkan informasi mengenai dugaan pelecehan terhadap siswa taman kanak-kanak (TK) JIS berinisial AK.

"Kalau memang betul tim kami ditolak, ya kurang ajar," kata Nuh ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Mengenai kemungkinan Kemendikbud menjatuhkan sanksi kepada JIS, Nuh mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa pelecehan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak JIS berinisial AK tersebut. Tim Kemendikbud telah memanggil manajemen JIS terkait insiden itu.

"Saya belum tahu itu, kita berikan (kesempatan) tim menyelidiki dalam satu bulan harus selesai semua," katanya.

Jika pelanggaran ditemukan, lanjut Nuh, maka Kemendikbud bisa menjatuhkan sanksi kepada manajemen JIS, termasuk pencabutan izin operasi.

"Sanksi apa pun mungkin, termasuk sanksi terbesar bagi penyelenggara pendidikan, (yakni) izin dicabut," ujar Nuh.

Sebelumnya diberitakan, tiga anggota tim pemantau dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUDNI Kemendikbud) ditolak masuk ke JIS saat berkunjung, Rabu (16/4/2014). Rombongan ditolak dengan alasan bahwa kepala JIS sedang rapat.

Akhirnya, rombongan membatalkan niatnya untuk memantau meskipun pihak keamanan memberikan solusi bahwa mereka boleh datang kembali setelah jam makan siang.

Selain itu, JIS diketahui tidak memiliki izin pendirian sekolah TK. Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawad mengatakan, pihaknya tidak tahu adanya pendirian TK. Saat dikonfirmasi soal izin JIS ini, Nuh mengaku belum mendapatkan laporan terbaru.

"Saya belum tahu karena itu saya minta tim-nya untuk mengecek semuanya," ucap Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com