Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan Persoalan Bus Hasil CSR Selesai

Kompas.com - 17/04/2014, 20:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan tertahannya bus transjakarta hasil corporate social responsibility (CSR) di pemerintahannya telah selesai.

"Kamu lihat itu bus apa? CSR kan? Ada tulisan iklannya? Ndak ada masalah kalau gitu di Jakarta," ujar Jokowi sambil menunjuk ke Bandung Tour on Bus yang diparkir di depan Kantor Wali Kota Bandung, Kamis (17/4/2014).

"Tiga minggu lagi jadi busnya datang. Ada 30," lanjutnya.

Perusahaan-perusahaan tersebut harus tetap membayarkan pajak kepada pemerintah. Soal besaran serta mekanismenya, Jokowi mengaku tidak hafal dan menyerahkannya kepada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Pemprov DKI Jakarta.

Sebelumnya, sumbangan bus transjakarta oleh para pengusaha dipersulit oleh anak buahnya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI.

Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik pitam atas hal tersebut. Basuki kesal saat mengetahui para donor bantuan itu ditarik pajak reklame jika memasang produk mereka di tubuh bus.

BPKD berdalih penarikan pajak reklame itu dilakukan agar Pemprov DKI tidak mengalami kerugian negara.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, sesuai aturan yang ada, perusahaan yang memberikan CSR dan menaruh logo di dalam bentuk CSR-nya, apalagi moda transportasi, tetap dikenakan pajak. "Ya, sesuai dengan aturan saja," ujarnya.

Namun, pajak tersebut tidak masuk ke pemerintah kotanya, tapi ke pihak ketiga yang ditunjuk sebagai pengelola bus. "Jadi, siasatnya bukan ke Pemkot, tapi ke Badan Promosi Pariwisata Bandung. Jadi, pihak ketiga memberi kepada pihak ketiga. Kita hanya mengatur regulasi," ujar Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com