Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Tak Sangka Murni Dibunuh Kekasih

Kompas.com - 18/04/2014, 03:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Orangtua dan teman Murniasih (25) mengaku kaget mendengar kabar korban dibunuh oleh kekasihnya, AM (65). Awalnya mereka sempat berpikir kalau korban meninggal karena peristiwa lain.

"Awalnya dikirain kecelakaan. Saya kaget dan baru dengar kalau beritanya seperti ini. Padahal dua hari lalu saya masih ketemu dan ngecenin dia," kata Dewi (20), salah satu teman kos Murni, saat ditemui di sela pemakaman di Kampung Asem, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2014).

Menurut Dewi, Murni merupakan sosok yang dikenal baik di kalangan teman-teman kosnya. Murni selalu ceria di mata teman-temannya. Namun, di balik keceriaan tersebut, Dewi memang mengetahui ada hubungan asmara antara Murni dan AM.

Namun, Dewi tak mau berkomentar banyak tentang hubungan Murni yang berbeda usia jauh dengan AM. Akan tetapi, kabar terakhir yang dia tahu, korban sempat cekcok melalui telepon dengan AM.

"Kalau saya memang tahu (hubungannya). Terakhir bapak kosan itu cerita dia (korban) terima telepon dari pelaku dan berantem. Emang udah lama juga (hubungannya)," ujar Dewi. Sepengetahuan Dewi, Murni tidak bekerja.

Temannya itu, sesekali bekerja sebagai penyanyi pada sebuah kafe di kawasan Kalimalang. "Dia nyanyi aja di kafe di Kalimalang," ujar Dewi.

Sebelumnya diberitakan, Murni ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bekas benda tajam dan tumpul di tubuhnya. Polisi memastikan AM sebagai tersangka kasus pembunuhan tersebut.

AM menghabisi Murni karena motif korban yang sering meminta uang kepadanya. Murni juga meminta dinikahi. Hal itu yang kemudian membuat pelaku menikam korban.

Setelah membunuh Murni, AM sempat berupaya mengakhiri hidupnya pula dengan mencoba bunuh diri. Dia mengalami luka di bagian urat nadi tangan dan leher. Kasus tersebut ditangani Polsek Kramat Jati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com