Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Selasa Depan, Masalah Honor Petugas Kebersihan Rampung

Kompas.com - 18/04/2014, 17:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menjadi penyebab menunggaknya honor pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan maupun yang lainnya.

"Pengesahan APBD nya mundur, pembayaran (honornya) terlambat," kata Jokowi, di Taman Suropati 7, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).

Sebelumnya diberitakan, beberapa pekerja harian lepas (PLH) Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat mengadu kepada Jokowi bahwa sejak menjadi PHL DKI mereka belum pernah mendapat honor.

Jokowi mengatakan, dia akan menindaklanjuti pengaduan mereka ke Dinas Kebersihan dan Suku Dinas terlebih dulu. Jokowi memastikan, dia bisa menuntaskan masalah tersebut pada Senin (21/4/2014). Janji itu juga

Jokowi menjelaskan, PHL kebersihan itu sebelumnya merupakan pekerja honorer swasta. Namun, sejak Desember lalu, kerja sama DKI dengan perusahaan swasta sudah selesai. DKI pun tidak memperpanjang kontrak kerja sama dengan perusahaan swasta tersebut.

Pemprov DKI menjanjikan honor sebesar Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta kepada PHL. Sayangnya, upah dari bulan Januari-Maret belum dibayarkan.

"Pokoknya hari Senin-Selasa besok saya rampungkan. Memang mereka itu dulu di perusahaan swasta, tapi sekarang induknya di Sudin Jakpus. Kadis dan Kasudinnya juga enggak angkat telepon saya, belum nyambung," kata Jokowi.

Salah seorang petugas kebersihan, Rosdewi (40), mengaku belum menerima honornya sejak menjadi PHL Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, sejak Januari hingga Maret.

Sebelum menjadi PHL Pemprov DKI, Rosdewi bekerja pada perusahaan swasta, PT SOR. Saat bekerja di PT SOR, ia mendapat honor Rp 40.000 per hari. Meskipun kerap dipotong oleh perusahaan, namun, pembayaran honornya saat itu selalu lancar.

Justru setelah bekerja untuk DKI dia belum menerima honor sama sekali. Padahal dia dan teman-temannya sesama PHL telah memiliki akun rekening Bank DKI, yang merupakan salah satu syarat pembayaran honor.

"Kata Pak Jokowi, Insya Allah, hari Senin atau Selasa depan langsung diurus ke Dinas Kebersihan. Kita juga dijanjikan diberi honor sesuai UMP (upah minimum provinsi) Rp 2,4 juta," kata Rosdewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com