Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin, Kemendikbud Kirim Surat Penutupan TK JIS

Kompas.com - 19/04/2014, 20:22 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (DIRPAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan surat perintah penutupan sementara TK ke JIS, Senin (21/4/2014).

Hal itu disampaikan Dirjen PAUDNI Lydia Freyani Hawadi dalam jumpa pers bersama KPAI dan orangtua AK di Griya Dewantara, Sabtu (19/4/2014).

"Senin akan memberikan surat untuk menutup sementara TK tersebut. Dari sisi kami (DIRPAUDNI) jelas bahwa mereka (JIS) belum memenuhi syarat. Hari pertama (investigasi) belum ada berkas yang dapat dilihat. Berkas pendidiknya, seperti fotokopi ijazah, itu mereka belum bisa tunjukkan. JIS juga belum punya NISN," kata Lydia.

Ia melanjutkan, bahan-bahan tersebut tak ia dapatkan pada investigasi kemarin. Bahan yang ia dapatkan hanyalah laporan jumlah kewarganegaraan dan siswa. Tetapi, itu pun tak ada berkas fisiknya.

"Akte yayasan belum pernah lihat secara keseluruhannya," ujar Lydia.

Selain status yang ilegal, penutupan ini juga bertujuan agar penyidikan kasus kekerasan seksual terhadap AK, siswa TK di JIS, dapat lebih terfokus. Penutupan ini juga supaya anak-anak dan para orangtua lebih tenang.

"Penutupan sementara ini untuk perlindungan mereka (anak-anak). Kami khawatir mereka terganggu. Kenapa banyak orang (penyidik atau tim investigasi) dateng, begitu pasti pikir mereka," kata Sekjen KPAI Erlinda yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut.

Sementara itu, menanggapi penutupan sementara tersebut, kuasa hukum AK, OC Kaligis, memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, JIS tak layak diberikan kesempatan untuk membuka TK lagi.

"Anak emas. Sudah salah, dikasih gula-gula lagi. Kesannya keterlaluan," kata OC Kaligis.

Sementara itu, TH mengaku bersyukur akhirnya TK JIS ditutup meski hanya baru sementara. "Alhamdulillah Puji Tuhan. Saya seneng karena ada action dari pemerintah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com