Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Waduk Pluit Terhenti, Dinas PU DKI Belum Buat Anggaran

Kompas.com - 20/04/2014, 11:15 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Normalisasi Waduk Pluit terhenti sejak Desember 2013 karena tidak adanya alat berat seperti ekskavator yang bekerja. Dinas PU DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Utara yang bertanggung jawab atas normalisasi waduk belum membuat anggaran untuk penyediaan alat berat yang dibutuhkan untuk normalisasi waduk tersebut.

"Seharusnya, tanggung jawab penyedia alat berat itu diberikan kepada swasta. Kita belum buat anggaran lagi untuk tahun ini," ujar Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Joko Susetyo kepada Kompas.com, Minggu (20/4/2014).

Menurut Joko, sesuai dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, pengadaan alat berat untuk normalisasi waduk sebaiknya diberikan kepada swasta melalui program CSR. Dengan keikutsertaan pihak swasta, menurut Joko, hal tersebut bisa menekan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Mengenai terhentinya proyek normalisasi selama ini di Waduk Pluit, Joko mengatakan, Dinas PU masih menunggu kesepakatan dengan swasta agar tidak terjadi tumpang tindih terhadap pelaksanaan proyek tersebut.

Sebelumnya, penyediaan alat berat, diakui Joko, dilakukan oleh pemerintah. Pengadaan tersebut masuk dalam APBD yang dibuat pada tahun 2013. Untuk kelanjutan proyek normalisasi waduk, Joko mengatakan, pemerintah melalui Dinas PU akan segera membuat anggaran baru.

"Solusinya, kita akan buat dalam APBD 2014," ujar Joko.

Joko Susetyo membantah adanya kesepakatan dengan pihak swasta maupun pemerintah terkait tanggung jawab pengadaan alat berat. "Sampai sekarang belum ada kesepakatan dari pihak lain," ujar Joko.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Budi Karya Sumadi, mengatakan telah dilakukan rapat koordinasi dengan pemerintah terkait tanggung jawab penyedia alat berat di Waduk Pluit. Berdasarkan rapat koordinasi dengan pemerintah Jakarta Utara, diputuskan pemisahan kerja. Untuk bagian taman (Taman Kota Waduk Pluit) menjadi kewenangan PT Jakpro, sedangkan bagian waduk adalah kewenangan pemerintah Jakarta Utara dan Dinas PU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com