"Yang pasti, aku lebih suka jadi DKI 1. Itu saja," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (21/4/2014).
Basuki mengaku tidak akan menjadi pendamping Jokowi ataupun bakal calon presiden lainnya. Sebab, Partai Gerindra telah menugaskannya menyelesaikan permasalahan Ibu Kota selama lima tahun atau satu periode.
Semua keputusan untuk maju ke tingkat nasional, kata dia, menjadi keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Terlebih lagi, belum ada sinyal dari partai berlambang Garuda itu untuk mengusungnya ataupun memberinya izin agar maju sebagai bakal cawapres.
"Arahan dari Partai Gerindra jelas bahwa saya harus membuat Pak Jokowi sukses menjadi Gubernur DKI dan saya membereskan Jakarta. Tidak ada arahan lainnya," kata Basuki.
Putra daerah Belitung Timur itu kemudian menampik apabila masyarakat menilai kedua partai pengusung Jokowi-Basuki saat Pilkada DKI 2012, yakni PDI-P dan Partai Gerindra, kini sedang berselisih. Menurut dia, hubungan antar-kader masih baik dan tidak ada masalah.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Maruarar Sirait mengatakan, Basuki menjadi salah satu bakal cawapres potensial yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014. Selain itu, nama-nama figur yang mengemuka, antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua KPK Abraham Samad, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, mantan KSAD TNI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.