"Akan mengurangi banjir di Kemang, Petogogan, Bendungan Hilir, dan Mampang. Pokoknya yang mengalir di Kali Krukut," ujarnya di lokasi pembangunan waduk, Kamis (24/4/2014) siang.
Waduk tersebut memiliki luas 10,3 hektar. Semula, lahan itu merupakan milik masyarakat sekitar. Dari jumlah tersebut, 6,6 hektar telah dibebaskan Pemprov DKI melalui Wali Kota Jakarta Selatan. Sementara itu, luas lahan sisanya masih dalam tahapan sosialisasi.
Sesuai rencana, selain sebagai tempat penampungan air dari Kali Krukut, waduk tersebut juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan fungsi sosial warga. Waduk tersebut akan dilengkapi taman, jogging track, tempat bermain anak, dan fasilitas lainnya.
Pembangunan tahap pertama, yakni 6,6 hektar, lanjut Jokowi, telah dimulai. Sisanya akan dimulai pada Mei mendatang. Otomatis, pembebasan lahan harus rampung pada bulan tersebut. Rencananya, waduk itu rampung tujuh bulan lagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan akan membangun saluran antara waduk dan Kali Krukut. Di tengah saluran itu akan dibangun pintu air. Fungsi pintu air untuk mengatur volume air di kali. Jika kali dalam kondisi penuh, maka air akan ditampung di waduk, begitu juga kondisi sebaliknya.
"Kita yang atur keluar-masuk air supaya enggak banjir melulu. Malu-maluin aja kalau kawasan Kemang banjir," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.