Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: Kualitas Komunikasi yang Baik Buat Anak Terbuka

Kompas.com - 25/04/2014, 15:37 WIB
Agita Tarigan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog dan pemerhati anak, Seto Mulyadi, menilai kualitas komunikasi yang baik antara anak dan orangtua dapat membuat anak menjadi terbuka dalam mengungkapkan sesuatu.

"Kualitas komunikasi itu penting bagi perkembangan anak," kata Seto pada acara Bincang Pintar di Pinisi Edutainment Park, Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2014).

Menurut Seto, rasa ingin tahu pada anak terkadang disikapi salah oleh orangtua. Kadang orangtua marah dan menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan anak. "Salah menyikapi pertanyaan anak dapat memberikan dampak negatif bagi anak, seperti menjadi pendiam dan pemurung," jelas Seto.

Seto mengatakan, merupakan hal yang wajar bila pada masa berkembang pengetahuannya, anak akan banyak mengajukan pertanyaan. "Karena orangtua merupakan orang-orang intim bagi anak, mereka pasti akan mengajukan pertanyaan pada orangtua dengan intensitas paling banyak dibandingkan orang lain," papar dia.

Seto menuturkan, para orangtua terkadang mengeluhkan dengan bertambahnya pengetahuan anak, pertanyaan yang mereka ajukan juga semakin sulit. Penasaran anak seputar perubahan bentuk fisik dan hubungan biologis adalah sebagian kecil contoh pertanyaan yang membingungkan orangtua dalam menjelaskan jawabnnya.

Untuk menangani hal tersebut, orangtua dituntut bersikap profesional dengan menjelaskan jawaban-jawaban tersebut secara proposional. Kualitas komunikasi yang baik antara anak dengan orangtuanya, kata dapat menambah ilmunya, selain itu anak akan cenderung lebih bersikap terbuka dalam menyampaikan segala hal.

"Orangtua sebaiknya memberikan jawaban yang sebenarnya pada anak, namun diterangkan sesuai dengan kebutuhan usia anak tersebut," ujar Seto.

Menurut Seto, pengetahuan biologis yang sudah diperkenalkan orangtua sejak anak masih kecil tak akan berpengaruh pada kecenderungan perkembangan anak yang menyimpang.

"Pada dasarnya, setelah besar, mereka akan mengalami hal sama, dan orangtua tak seharusnya menutupi hal-hal tersebut," ujar Seto.

Seto menambahkan, pengetahuan biologis yang diberikan tentu saja dibantu dengan pengawalan dan bimbingan orangtua pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orangtua memang dituntut untuk menerapkan komunikasi yang baik pada anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com