Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peremajaan Blok III Pasar Senen, PD Pasar Jaya Gelontorkan Rp 300 M

Kompas.com - 28/04/2014, 13:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PD Pasar Jaya akan meremajakan Blok III Pasar Senen yang terbakar, Jumat (25/4/2014) lalu. Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, PD Pasar Jaya akan bertindak sebagai pengembang dan pengelola gedung baru tersebut. 

"Tidak ada pengembang di sana, yang ada hanya PD Pasar Jaya dan pakai dana kita," kata Djangga, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (28/4/2014). 

Karena tidak menggunakan pengembang, lanjut dia, tidak ada sistem BOT (build, operate, and transfer) kepada pemerintah. Sementara itu, Jaya Real Property Tbk hanya akan bertindak sebagai kontraktor yang membangun gedung baru. Jaya Real Property itu akan bekerja untuk PD Pasar Jaya.

Nantinya, gedung Blok III Pasar Senen akan diratakan dengan tanah dan kemudian akan mulai dibangun gedung baru dengan desain modern. Pasar Senen rencananya dibangun menjadi empat lantai lengkap dengan basement. Dua lahan untuk kios dan berdagang, sedangkan dua lantai di atasnya akan digunakan sebagai lahan parkir.

"Pembangunan ini murni dengan modal PD Pasar Jaya sebesar Rp 300 miliar. Setelah Lebaran tahun ini, akan dimulai pelaksanaan pembangunannya," kata Djangga. 

Untuk sementara, para pedagang yang kiosnya terbakar ditampung di halaman pasar, taman samping pasar, dan di Blok V Pasar Senen. Ketiga lokasi penampungan sementara tersebut akan dibangun dengan menggunakan baja. Di Blok III Pasar Senen, ada sekitar 3.096 tempat usaha.

Sementara itu, Djangga belum menjelaskan lebih detail jumlah pedagang yang membuka usaha di sana. Sebab, seorang pedagang dapat memiliki lebih dari sebuah kios atau tempat usaha.

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi mengatakan, pihaknya terus mengadakan rapat bersama PD Pasar Jaya untuk membangun lokasi penampungan sementara para pedagang untuk berdagang.

Kemungkinan besar, lanjut dia, Dinas KUMKMP DKI akan mengeluarkan anggaran untuk membangun penampungan tersebut. Sementara, pihaknya masih mengizinkan para pedagang untuk berdagang di pinggir jalan karena pedagang masih belum memiliki lokasi penampungan sementara.

"Kami tidak bisa melarang mereka untuk berdagang karena memang tempat penampungannya belum ada. Karena kondisi darurat dan mereka (pedagang) masih shock, enggak mungkin kita tertibkan sekarang," kata Irwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com