"Tidak ada pengembang di sana, yang ada hanya PD Pasar Jaya dan pakai dana kita," kata Djangga, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Karena tidak menggunakan pengembang, lanjut dia, tidak ada sistem BOT (build, operate, and transfer) kepada pemerintah. Sementara itu, Jaya Real Property Tbk hanya akan bertindak sebagai kontraktor yang membangun gedung baru. Jaya Real Property itu akan bekerja untuk PD Pasar Jaya.
Nantinya, gedung Blok III Pasar Senen akan diratakan dengan tanah dan kemudian akan mulai dibangun gedung baru dengan desain modern. Pasar Senen rencananya dibangun menjadi empat lantai lengkap dengan basement. Dua lahan untuk kios dan berdagang, sedangkan dua lantai di atasnya akan digunakan sebagai lahan parkir.
"Pembangunan ini murni dengan modal PD Pasar Jaya sebesar Rp 300 miliar. Setelah Lebaran tahun ini, akan dimulai pelaksanaan pembangunannya," kata Djangga.
Untuk sementara, para pedagang yang kiosnya terbakar ditampung di halaman pasar, taman samping pasar, dan di Blok V Pasar Senen. Ketiga lokasi penampungan sementara tersebut akan dibangun dengan menggunakan baja. Di Blok III Pasar Senen, ada sekitar 3.096 tempat usaha.
Sementara itu, Djangga belum menjelaskan lebih detail jumlah pedagang yang membuka usaha di sana. Sebab, seorang pedagang dapat memiliki lebih dari sebuah kios atau tempat usaha.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi mengatakan, pihaknya terus mengadakan rapat bersama PD Pasar Jaya untuk membangun lokasi penampungan sementara para pedagang untuk berdagang.
Kemungkinan besar, lanjut dia, Dinas KUMKMP DKI akan mengeluarkan anggaran untuk membangun penampungan tersebut. Sementara, pihaknya masih mengizinkan para pedagang untuk berdagang di pinggir jalan karena pedagang masih belum memiliki lokasi penampungan sementara.
"Kami tidak bisa melarang mereka untuk berdagang karena memang tempat penampungannya belum ada. Karena kondisi darurat dan mereka (pedagang) masih shock, enggak mungkin kita tertibkan sekarang," kata Irwandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.